...Mulai kubuka kembali kedua mataku secara perlahan, aku disambut dengan rasa sakit karena luka disekujur tubuhku lagi.
Apa tadi aku pingsan?
Aku melihat Lecia yang sedang tertidur di tanah dengan posisi duduk, dia juga membiarkanku kepalaku tidur diatas pangkuannya.
Baru pertama kali kulihat wajahnya sedekat ini, ternyata dia sangat cantik.
kulitnya sangat putih dan pucat, alis tipis, bulu mata yang lebat, yang warnanya sama dengan rambutnya karena sangat penasaran, tanpa sadar tanganku bergerak menyentuh pipi Lecia yang sedang tertidur.
'Lembut sekali' batinku, baru pertama kali aku memegang kulit selembut ini
Tiba tiba Lecia mulai terbangun dari tidur lelapnya, ia pun membuka matanya.
"Apa yang kau lakukan?" nada dingin kembali keluar dari mulut tipis pucatnya itu.
"Ahh maaf ... Aku tidak sengaja" ujarku, merasa bersalah.
Wajar saja jika dia marah, dia disentuh oleh laki laki yang belum ia kenal jelas dan tanpa izin darinya.
"Akhirnya kau bangun juga, kau pingsan semalam"
Ahh iya aku baru ingat kejadian semalam, itu akan menjadi kejadian mengerikan yang tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku.
"Terimakasih, lagi lagi kau menyelamatkanku" Ujarku sembari tersenyum.
"Tidak ... Terimakasih, seharusnya aku yang berkata begitu, kau menyelamatkanku sampai kau terluka seperti ini" ia menatapku dengan dalam dan matanya berkaca kaca, sepertinya dia merasa bersalah karena membuatku menjadi terluka separah ini.
"Ahh tidak apa, anggap saja kita impas" aku mulai bangkit dari pangkuan Lecia, aku melihat sekujur tubuhku, semua lukaku sudah tertutup dengan kain yang beraneka ragam warnanya.
Tunggu dulu ... kain kain ini kan?!
"Dimana tas ku?" tanyaku panik
Lecia hanya menunjuknya dengan jari, aku melihat tasku yang sudah dibuka dan semua isinya berserakan, aku juga melihat baju didalam tasku yang sudah tersobek sobek.
Aku hanya menghela nafas, mau bagaimana lagi, jika ia tidak melakukannya maka lukaku juga akan bertambah parah, bahkan aku bisa saja terinfeksi bakteri atau virus.
Disekitarku juga ada bekas api unggun, sepertinya Lecia juga yang melakukannya, dan juga sebuah botol kecil yang berbentuk seperti botol ramuan.
Aku masih bingung kenapa ia tidur di luar seperti ini, bukankah ini cukup berbahaya, apalagi dihutan ini sangat banyak mahkluk aneh dan berbahaya seperti mahkluk yang semalam kami lawan.
Ahh iya aku baru ingat ...
aku harus segera pulang, Erina pasti khawatir karena harusnya aku sudah sampai rumah pagi ini.Aku mencari hpku yang ada dalam saku, tapi aku tidak bisa menemukan, mungkin hpku terjatuh saat aku terjatuh dari jurang kemarin.
Aku hanya bisa mengehela nafas
Lecia pun mengambil peti matinya yang sudah ia rapikan kembali. Ia lalu pergi meninggalkanku tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coffin Girl
Fantasy(Fantasy - Romance) Pertemuan seorang pemuda biasa dengan seorang gadis aneh bernama Lecia yang selalu membawa peti mati berisi mayat ayahnya dipunggungnya. Lecia memiliki keinginan untuk menghidupkan kembali ayahnya. Karena ingin menolongnya pemud...