5

33 11 4
                                    

Note : gambar hanyalah ilustrasi semata
Happy Reading ^_^/

Aku masih belum bisa melupakan gadis bernama Nesya itu, sebenarnya apa yang terjadi padanya aku tidak tau, dan apa sebenarnya hubungannya dengan Lecia sepertinya mereka saling mengenal.

"Lecia ..." aku memanggilnya "Hmm?" jawabnya sambil berjalan didepanku

"Aku ingin bertanya sesuatu, sebenarnya hutan ini apa? Dan apa itu kerajaan Chalestyfiels? " tanya ku pada Lecia

"ini adalah hutan Afata, hutan ini sangat luas bahkan lebih luas daripada sebuah provinsi, hutan ini jauh dari peradaban luar tempat mu berasal, dan di dalam hutan ini terdapat banyak sekali kerajaan sihir berdiri karena orang orang disini masih percaya pada sihir, dan kerajaan yang terbesar adalah milik klan Chalestyfiels yang dipimpin oleh Raja Alrey D Chalestyfiels, ayah dari Nesya gadis yang kita temui tadi" Lecia menjelaskan dengan rinci

"Ohh begitu, dunia ini benar benar luas dan misterius, aku tidak menyangka apa yang kutonton di film fantasi ternyata benar benar ada, tentang sihir dan makhluk mahluk sihir atau bahkan kerajaan sihir" aku sangat tidak menyangka semua ini benar dan bukan mimpi

Lecia pun hanya diam sambil terus berjalan didepanku untuk memanduku, aku merasa sedikit kecewa dengan responnya mungkin dia kesal aku banyak bicara atau banyak tanya dan dia adalah tipikal orang yang tidak suka berbicara banyak dengan orang yang baru dikenalnya, akhirnya kami pun berjalan tanpa berbicara sedikitpun.

*Beeb beeb beeb*

Tiba tiba terdengar suara dari dalam tasku, sepertinya ini bunyi jam tanganku yang kuletakkan didalam tas saat pulang dari rumah kakek nenekku, aku pun mengambil jam tersebut dan jam itu menunjukan pukul 16.30 lalu aku mematikan alarm tersebut dan memakai jam itu ditangan kananku.
Yah aku lebih suka memakai jam tangan ditangan kanan ku

Lalu tiba tiba terdengar seperti suara perut yang bergemuruh karena kelaparan, Lecia tiba tiba berhenti berjalan dan memegangi perutnya nya, sepertinya suara itu berasal darinya, dan mungkin ia sangat kelaparan karena suara itu begitu keras

"Hey apa kau tidak papa?" tanya pada Lecia sambil mendekatinya

"Maaf, aku hanya sedikit lapar" jawabnya dengan dingin

"Ohh, tunggu sebentar" aku pun mengambil makanan ringan di tas ku yaitu sebuah snickers ukuran besar, dan sekaleng cola rasa lemon, aku pun tidak menyangka makanan ini masih utuh ditasku setelah semua yang terjadi padaku semalam.
Aku pun memberikannya pada Lecia, dan dia pun kebingungan

"Makanlah itu jika kau lapar" aku menyodorkan snickers itu padanya, dia pun mengambilnya lalu menatapku dengan kebingungan, aku pun hanya mengangguk padanya.
Lalu dia menggigit snickers itu tanpa membuka bungkus nya, aku pun menahan untuk tidak tertawa karena takut dia akan tersinggung

"Aneh, makanan apa ini? " tanya nya kebingungan setelah menggigitnya

"bukan begitu caranya" aku membuka bungkus snickers tadi, lalu memberikannya padanya "Nah sekarang boleh untuk dimakan"
Dia pun mengambil nya lalu memakannya dengan perlahan.

Aku kaget saat melihat ekspresinya memakan snickers itu

Dia tersenyum? Bantinku, senyuman nya membuatku terenyuh dan tanpa sadar aku memandanginya makan sambil senyum senyum sendiri.
Dia pun menoleh padaku dengan kebingungan

"Kenapa?" tanya nya pelan padaku

"Ahh tidak papa hehe" jawabku dengan canggung

"Bagaimana rasanya?" Tanyaku

"Rasanya enak, makanan apa ini?" tanya nya penasaran sambil terus melahapnya dengan perlahan

"Itu adalah Snickers, jajanan ringan di peradabanku" Jawabku dengan bangga

The Coffin GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang