Gambar hanya illustrasi semata !
Happy Reading ^_^ /Lecia hanya diam memandangi gadis berpakaian seperti putri bangsawan itu sedang pingsan, berbeda denganku yang secara reflek mendekati gadis itu. Aku pun mengecek denyut nadinya
"Dia masih hidup, apakah kita harus membawanya?" tanya ku pada Lecia
"Tinggalkan saja dia, kita akan mendapat masalah jika berurusan dengannya" Lecia pun kembali berbicara dengan nada dingin dan lalu berjalan meninggalkanku dengan gadis pingsan ini
"Lecia oi!" Aku memanggilnya tapi ia tak merespon... Aku tak tau apa maksudnya mendapat masalah jika kita menolong gadis yang sedang pingsan di tengah hutan. Akhirnya tanpa pikir panjang aku pun memindahkan tas ku ke depan, lalu menggendong gadis ini dan segera menyusul kembali Lecia, walaupun punggungku masih sakit karena semalam, dia gadis yang mungil dan ringan untuk digendong bagiku .
"Hey, jangan tinggalkan aku dong !" sahut ku sembari terengah engah
"Kau benar benar membawa gadis itu? kau akan mendapat masalah besar Elions" Lecia berbicara tanpa menoleh ke arahku sedikitpun
"Apa maksudmu masalah? Apa menolong gadis pingsan adalah masalah?" Tanyaku kebingungan
"Gadis itu ... dia bukan orang sembarangan, dia adalah ..."
Belum sempat Lecia menyelesaikan perkataanya, tiba tiba gadis itu pun terbangun lalu memukul kepalaku sembari berteriak, aku yang terkejut pun jatuh bersama gadis yang kugendong
"Berani beraninya kau menggendong ku... dasar lelaki jelatah yang tak tau diri" ia pun berdiri dan membersihkan pakaiannya sembari menatapku dengan tatapan sombong, dan sekarang aku sudah sadar apa masalah yang dimaksud Lecia
Aku pun bangun sembari membersihkan pakaian dan celanaku "Aku sudah menolongmu, tadi kau pingsan" aku berusaha sabar menangani gadis ini, sepertinya ia adalah tipikal seorang gadis bangsawan kerajaan yang sombong, ini bisa kulihat dari pakaian dan cara bicaranya.
Gadis itu menatap kesal padaku, lalu ia melihat Lecia dan terkejut "K-kau kan ...." ujarnya terpatah patah. "Lecia, apa kau mengenalnya?" tanyaku pada Lecia
"Tentu saja, semua orang yang hidup disekitar hutan ini mengenalnya, Dia putri dari kerajaan Chalestyfiels yang berada di tengah hutan, namanya adalah Nesya Von Chalestyfiels, anak bungsu dari raja Alrey D Chalestyfiels" Lecia menatap perempuan itu dengan tatapan dingin
"Dan kau, pasti anak terkutuk dari Endergon Graycrimson, Lecia Graycrimson ..." Perempuan bernama Nesya sedikit ketakutan melihat Lecia.
Anak terkutuk? Batinku sedikit kebingungan
Apa alasan gadis itu mengatakan bahwa Lecia anak terkutuk? Aku benar benar bingung dengan situasi yang terjadi saat ini ... Sepertinya aku harus segera mengambil tindakan, masalah percakapan mereka yang membingungkan urusan belakangan.
"Hai, namaku Elions Treuser... " ujarku berlagak seperti orang polos sambil melambaikan tangan pada mereka, aku harus segera mencairkan
Mereka berdua pun otomatis menoleh padaku dengan tatapan dingin dari Lecia, dan tatapan sinis dari gadis bernama Nesya ini
"Ngomong - ngomong namamu Nesya bukan?" tanyaku pada gadis itu
"Jangan sok kenal denganku, dasar orang aneh" ujarnya dengan nada sombong. Gadis ini benar benar membuatku kesal
"Ngomong ngomong kenapa kau bisa pingsan disini ?" Tanyaku penasaran
Dia pun terdiam sesaat, wajahnya yang semula sinis berubah menjadi sedih
"I-itu bukan urusanmu..." ujarnya dengan terbatah batah
Aku pun hanya menghela nafas, sambil beranjak pergi. Aku pun menarik tangan Lecia dan mengajaknya untuk melanjutkan perjalanan.
"Elions?" tanya Lecia pelan. "Kau benar, dia adalah masalah dan itu dapat mengganggu perjalanan pulangku, lebih baik kita lanjutkan saja perjalanan kita" balasku sembari menggandeng tanganya
...
Kukira gadis itu akan memanggilku lagi dan minta pertolongan bahwa ia tersesat atau semacamnya, tapi ternyata dugaan ku salah besar. Aku lupa jika nasib ku ini tidak seperti apa yang terjadi di film atau semacamnya.
Aku khawatir dengan gadis tadi, aku orang yang buruk sudah meninggalkan seorang gadis sendirian di hutan mengerikan seperti ini.
Aku pun menoleh kebelakang, aku hanya menatapnya melamun sambil berdiri dengan tatapan yang kosong, lalu perlahan air mata jatuh dari kedua bola matanya. Aku pun menghela nafas sambil menatap Lecia
"Jika kau ingin menolongnya, tolong saja, tapi kau harus menanggung akibatnya ..." Meskipun dengan nada dingin, tapi aku bisa merasakan sedikit kehangatan dari Lecia. Resiko itu akan kuserahkan pada diriku diwaktu itu bukan diriku yang sekarang
Aku pun menghampiri gadis itu dan mengulurkan tanganku padanya, dia pun menatapku dengan kebingungan sembari mengusap air mata di pipinya. wajahnya memerah karena menangis, dan matanya sedikit membengkak
"Apa kau mau mengejekku? Belum 5 menit berlalu kau berjalan kesana meninggalkan ku lalu kau kembali kesini" ujarnya dengan nada kesal sambil membersihkan sisa air matanya
"Maafkan aku untuk itu, kupikir kau adalah gadis angkuh yang semua keinginanmu bisa terwujud seperti putri bangsawan yang sombong di cerita dongeng atau film" dan air mata adalah salah satu hal yang paling jujur di dunia ini ...
"Bisa bisanya kau mengatakan diriku angkuh? Kita baru saja bertemu 20 menit yang lalu, kau tau apa tentangku..." emosinya mulai tak terkendali, dia tidak bisa membendung air matanya
"Hey tenanglah, aku hanya ingin menolongmu kali ini dan tak ada maksud lain, aku tau kau juga punya masalah dan ... "
Belum sempat aku selesai bicara, sebuah anak panah melesat tepat disampingku dan hampir mengenai kepalaku. Lalu dari balik pepohonan munculah pasukan berbaju zirah perak yang membawa pedang dan tombak mengelilingiku dan juga Nesya.
"Wah wah wah, berani sekali rakyat jelata sepertimu menculik tuan putri Nesya Von Chalestyfiels dan membuatnya menangis, hidupmu akan ku akhiri disini anak muda" Seseorang muncul dari tengah pasukan berbaju zirah itu, seorang pria berkumis kotak, berambut licin dengan pakaian bangsawan
"Tidak, pria ini sama sekali tidak melakukan apapun padaku, dia hanya membantuku, Aku menangis karena aku tersesat di hutan ini, dan aku bertemu dengannya" ujar Nesya dengan tegas, sepertinya dia sedang melindungiku. Aku pun sangat kebingungan dengan situasi ini, aku juga berusaha mencari Lecia tapi aku sama sekali tak bisa melihatnya
Lecia kau kemana, aku sangat membutuhkanmu kali ini ...
"Ohh begitukah? Jika memang tuan putri berkata demikian maka nyawa pemuda ini akan saya ampuni" ujar orang itu sembari menunduk kepada Nesya untuk memberi hormat
"Lalu untuk apa tuan putri ke berjalan jalan ke hutan ini?" tanya nya penasaran"Uhmm aku hanya bosan saja, paman Farlay kan tau sendiri aku selalu saja berada di wilayah kerajaan, ya sesekali aku ingin jalan jalan keluar ehh tapi aku malah berjalan terlalu jauh sampai tersesat di hutan" ujar Nesya sambil tersenyum palsu pada Pria itu
"Ohh begitukah, tapi sekarang waktu bermain anda sudah habis tuan putri, Nyonya Isabel menyuruh anda untuk segera kembali ke rumah"
"Baiklah, terimakasih sudah repot - repot menjemputku paman" Nesya pun mendekatiku lalu berbisik padaku "Tolong jangan dekati aku lagi, kau tak tau masalah apa yang akan kau dapat jika kau melakukan ini Elions Treuser, ini lebih buruk daripada yang kau bayangkan" aku pun kaget, bibirnya tersenyum padaku, tapi sepertinya matanya menunjukan yang sebaliknya.
Nesya bersama pasukan berbaju zirah bawahan orang bernama Farlay itupun meninggalkanku, aku sama sekali tak bisa melupakan wajah Nesya, dia seperti meminta pertolongan tapi ia tau bahwa pertolongan dari orang sepertiku sama sekali tidak berdampak apa apa ...
Setelah mereka semua menghilang didalam pepohonan hutan, Lecia pun muncul sambil menepuk pundakku.
"Ayo, kita harus melanjutkan perjalanan kita"
TO BE CONTINUED...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coffin Girl
Fantasy(Fantasy - Romance) Pertemuan seorang pemuda biasa dengan seorang gadis aneh bernama Lecia yang selalu membawa peti mati berisi mayat ayahnya dipunggungnya. Lecia memiliki keinginan untuk menghidupkan kembali ayahnya. Karena ingin menolongnya pemud...