2 - sekolah baru

43 10 2
                                    

Tok tok tok

Anisa samar-samar mendengar suara ketukan pintu. Namun, rasa lelah dan  kantuknya terlalu besar, sehingga ia menghiraukan ketukan itu dan kembali terlelap di dunia mimpinya.

"Anisa, cepat bangun! Sudah jam berapa ini?!"

Anisa akhirnya menyerah jika sudah mendengar gertakan dari ibunya. Hal biasa yang mampu membuat Anisa membuka mata dan segera bersiap-siap.

"Iya bu, ini Anisa udah bangun kok," jawab Anisa seraya meregangkan otot-ototnya.

Setelahnya Anisa bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.

***

"Udah rapi kayanya", ucap Anisa kepada pantulan cermin yang memperlihatkan dirinya disana.

Anisa segera menuju meja makan, tempat dimana ayah dan ibu nya berada.

"Pagi yah, bu" ucap Anisa sambil duduk di kursi yang berada di depan ayahnya.

"Pagi", jawab Rinda dan Fachrul bersamaan.

"Anisa, kamu cepet ya makannya, takut telat. Nanti kamu diantar oleh ayah. Baik-baik di sekolah nanti," kata Rinda.

***

Perjalanan menuju sekolah baru Anisa hanya berkisar 15 menit yang ditempuh menggunakan mobil.

"Ayah langsung berangkat ya Nis, kamu nanti masuk ke dalam langsung ke TU aja, disana kamu nanti diarahkan ke kelas kamu", ucap Fachrul panjang lebar.

"Iya yah siap," jawab Anisa dengan tangan kanan menirukan orang yang sedang hormat, setelahnya Anisa mencium tangan Fachrul dan keluar dari mobil.

Terlihat disana logo serta nama sekolah barunya. SMA JAYA DHARMA.

Anisa menunggu hingga mobil ayahnya sudah tidak terlihat lagi. Setelah yakin bahwa ayahnya sudah benar-benar tidak terlihat. Ia baru melangkah ke depan.

Anisa berjalan hendak menuju ruang TU, tetapi ia tidak tahu dimana ruang TU berada. Mau tidak mau ia harus bertanya dengan orang yang ada disekitarnya.

Anisa berjalan mendekati seorang cowok yang sedang berbincang dengan temannya. Sehingga ia membelakangi Anisa.

Anisa menepuk pelan bahu cowok yang membelakanginya tersebut.

Hanya hitungan detik, cowok yang tadi bahunya ditepuk oleh Anisa membalikkan tubuhnya menghadap Anisa.

"Hm sorry, gue mau nanya, ruang TU ada dimana ya?," kata Anisa.

"Lo anak baru?," jawab cowok itu.

"I-Iya." Anisa bingung harus bagaimana lagi, karena pertanyaannya diabaikan begitu saja oleh cowok itu. Hingga akhirnya Anisa pergi dari hadapan 3 cowok di depannya.

"Tunggu, biar gue anter," ucap cowok itu sambil menahan lengan Anisa.

Sontak membuat Anisa berhenti dan membulatkan matanya. Dengan spontan, Anisa melepaskan tangannya yang dipegang oleh cowok tadi.

"Hm sorry," mungkin mengerti dengan sikap Anisa barusan. Cowok itu melepaskan tangannya.

Anisa hanya tersenyum kaku sebagai jawaban.

Kabut PagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang