Forth Pv
Aku berjalan melewati lorong demi lorong hingga ia berhenti di sebuah kamar bertuliskan kamar 205. Kamar Beammyku haaah!!!! Aku menemukanya. Tidak aku duga ternyata mengunakan nomor ponsel untuk mencari lokasi seseorang itu ternyata sangat berguna. Tapi apa yang harus aku katakan padanya yah? Meminta maaf? Itu pasti Forth bodoh, tapi aku harus berkata apa lagi yah? Huuu..... Pokoknya ketuk dulu lah baru setelahnya ya.... Liat nanti saja.
Akhirnya aku mengetuk pintu itu, tapi tidak ada tanggapan apapun. Apa Beammy sedang keluar yah? Masa iya ini sudah malam err... Sebenarnya bukan waktu yang tepat sih untuk bertamu. Tapi ya sudah kepalang tanggung, aku terus mengetuk sampai aku sendiri lelah. Aku diam berapa saat aku membalikan tubuhku hendak meninggalkan tempat itu hingga suara pintu di buka membuatku mengurungkan niatku. Dan aku melihatnya di sana Beammyku yang manis.
Beam Pv
Aku masih berada di posisi yang sama memandangi langit malam dengan lampu-lampu yang masih menyala dari jendela yang tertutup, sambil melihat pergerakan yang ada di ponselku.
Yah aku tau pergerakan Forth, di mana dia berada aku tersenyum. Aku tersenyum sambil bermonolog ria.Come on Forth Come to Beam now hehehe Gotcha...... Sekarang dia ada di depan pintu, aku mesti menunggu bukan hingga dia mengetuk. Akan sangat aneh bila aku membukanya tiba-tiba?.
Tok.... Tok.... Tok
Aku berjalan menuju pintu tapi masih enggan untuk membukanya, em... Apa yang harus aku lakukan yah? Aku bingung, harus tersenyum atau....... Ah aku ada ide, akhirnya ketukan itu berhenti aku buru-buru membuka pintu, aku dan dia saling memandang cukup lama.
Forth Pv
Dia menatapku sepersekian detik ekspresinya berubah ketakutan, matanya berkaca-kaca dan dia gemetaran, dia buru-buru menutup pintu aku bergerak cepat dengan menahan kakiku di pintu agar tidak di tutup olehnya. Dia masih tetap memaksa menutup pintu bahkan aku mendengar suara isakan dari bibir mungilnya. Sungguh aku merasa seperti orang yang jahat padanya, aku membiarkan dia menutup pintunya aku tidak tega, aku memandang pintu cukup lama dan akhirnya aku mengetuk sekali lagi dan mulai berkata.
"Beam.... Maaf, maafkan Forth na..... Bisakah Beam membuka pintu, Forth mohon na"
Tapi tidak ada reaksi apapun atau suara apapun, aku mencoba mengetuknya sekali lagi dan berkata.
"Forth tau Forth jahat pada Beam, Forth kesini untuk meminta maaf pada Beam, Beam tolong buka pintunya kita perlu bicara Forth mohon"
Aku menunggu terus menunggu hinga 15 menit kemudian pintu di buka, aku berjalan masuk ke dalam terlihat dia berdiri masih dengan tubuh gemetarnya dan air mata, haiss!!!! Aku benar-benar tidak suka melihat dia menangis aku mendekati dia dan memeluknya, di terkejut dan membrontak minta dilepas, tapi aku mencoba berbicara denganya.
"Maaf.... Maafkan Forth na, Beam begini karna salah Forth, Forth akan bertanggung jawab....."
"Hiks..... Bertanggung jawab? Bertanggung jawab seperti apa? Hiks"
"Tanggung jawab seperti apa?" Beam benar bertanggung jawab seperti apa? Aku menatap memeluknya dengan erat dan menjawab pertanyaanya.
"Bertanggung Jawab sebagai suami Beam?"
Dia berhenti membrontak, dia diam sekarang. Aku mencoba membalik tubuhnya menghadapku, melihat dirinya menelusuri matanya yang indah dan dia mulai berkata.
"Hiks.... Suami? Hiks, jangan bercanda Podty.... Hiks, kau membodohiku lagi kan?"
"Iya, aku akan bertanggung jawab akan semua kesalahanku padamu, ah tidak aku melakukan ini bukan karena tanggung jawab tapi karena aku sudah jatuh sangat dalam padamu. Percayala aku tidak membodohimu sama sekali"
"Aku tidak percaya Podty"
"Aku akan membuatmu percaya Beammyku sayang. Dan Beammy sayang aku suka panggilanmu barusan"
Aku bisa melihat pipinya memerah, aku memeluknya dan berkata.
"Podty tidak akan meninggalkan Beammy lagi, dan aku janji"
"Kau bohong Podty, bagaimana drngan kekasihmu? Aku tidak mau dianggap pelakor kau tau"
"Aku akan memutuskanya, karena buat Podty, Beammy segalanya"
"Benarkah? Janji?"
"Janji Beammy sayang. Tapi...."
"Tapi kenapa Podty?"
"Tapi apakah Podty sudah di maafkan oleh Beammy?"
"Hahaha..... Beammy cinta Podty sejak lama, Beammy gak bisa benci Podty"
"Benarkah?"
Aku melihat dia menganggukan kepalanya dan aku semakin mengeratkan pelukanku padanya, aku sangat bahagia di buatnya. Aku mendengar suara menguap dan itu suara Bemmyku, aku melepaskan pelukanku dan berkata.
"Awww..... Beammyku mengantuk yah? Maaf Podty menganggu tidur Beammy"
Aku melihat dia tersenyum sangat manis dan mengelengkan kepalanya dan berkata.
"Tidak apa, Beammy senang. Apa Podty mau temani Beammy tidur?"
Aku senang sangat senang, tidak menyanggka dia tidak membenciku malah mencintaiku dan sekarang dia mengajakku tidur denganya. Uhuy...... Kapan lagi aku dapat kesempatan ini, aku pun menjawab.
"Kalau Beammy tidak keberatan Podty tidur di sini, Podty sama sekali tidak menolak"
"Beammy tidak keberatan Podty, Beammy senang, ayo ikut aku"
Setelah itu aku mengikuti dia lebih tepatnya aku mengekor seperti bebek, aku dan dia merebahkan diri di ranjang. Lalu aku tertidur.
¤
¤
¤M
asih nyambung kan? Iy saya tau ceritanya aneh emang aneh dan absurd, gak ngerasa ada Feel, mungkin 3-4 chapter lagi tamat entahlah.
Selamat membaca bagi yang ingin membaca, gak maksa juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Side: Love and Revange ( Forth X Beam)
FanfictionForthxBeam angst TaexTee Cinta atau pembalasan? apa yang akan di lakukan saat kau tau cintamu yang tulus hanya sebuah permainan? dan apa yang kau lakukan saat kau sadar bahwa permainan itu berakhir dengan kau mencintainya?