Aku bersusah payah untuk menulis alamat rumahku untuk kuberikan padanya. Aku harus menulisnya dengan tulisan yang indah dan mudah dibaca. Agar dia tidak tersesat saat ingin datang ke acaranya.
Tapi—apa dia akan datang? Kalu tidak bagaimana ya?
Aku rasa, sekarang aku terlihat seperti remaja SMA yang sedang jatuh cinta. Menjadi labil.
Yeay, sudah jadi.
Aku berjalan keluar gerbang universitas dengan perasaan yang tidak karuan. Tetapi perasaanku sekarang dominan pada khawatir. Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba perasaanku jadi tidak enak? Biasanya aku tidak pernah seperti ini.
Mengingat hari ulang tahunku tinggal 4 hari lagi, aku jadi tidak sabar untuk dia datang ke rumah.
Kakiku berhenti tepat di bangku halte seperti biasa. Bangku favorit.
Sambil menunggunya, aku bernostalgia awal aku bertemu dengannya.
Dari aku yang kesal karena dia tidak sopannya berdiri didepanku dan menghalangi penglihatanku.
Aku yang cengeng karena skripsiku yang tidak diterima dosen, dan dia memberikan sapu tangannya padaku.
Bahkan sampai sekarang sapu tangan itu masih ada padaku. Aku selalu mencucinya, entahlah aku tidak ada insiatif untuk mengembalikannya.
Dia yang selalu menjadi tempat curhat dan keluhanku tentang jadwal mata kuliah yang padat, dengan hanya dia tersenyum itu sudah membuat hatiku tenang kembali.
Senyumannya selalu membuat mood ku kembali.
Sampai sekarang dia, tidak pernah bicara satu kata pun padaku. Hanya senyuman khasnya yang menjawab semua perkataan yang aku lontarkan padanya.
Aku heran pada diriku sendiri.
Kenapa aku bisa jatuh cinta pada makhluk kaku seperti dia?
Dan kenapa tidak pernah terbesit diotakku pertanyaan.
Apakah dia juga memiliki perasaan yang sama sepertiku?
Hah? Kenapa aku baru berfikir seperti itu yah?
Dan oh?! Sekarang sudah pukul 22.43, eh? Dia dimana? Kenapa belum datang juga? Aku bahkan keluar dari universitas tadi pukul sembilan.
Berarti aku telah menunggunya satu setengah jam disini? Dia kemana? Dia tidak pernah terlambat seperti ini.
Apa dia tidak masuk kuliah hari ini?
Aku mencoba untuk menunggunya selama 15 menit, jika dia tetap belum datang aku akan pulang sekarang juga.
Tapi, sudah 2 bus yang aku abaikan dan dia belum juga datang.
Bahkan sampai bus terakhir datang, dia juga belum terlihat batang hidungnya.
"Kau dimana??"