F I V E

1.9K 387 169
                                    

Hari ini aku benar-benar ingin pulang sendiri dengan arti yang sebenarnya, aku lagi tidak ingin melihat wajah Bang Blake.

Ya iyalah mau taro mana muka gua woy. Seminggu bisa gua digodain.

Kanaya : Nanti aku pulangg duluannn
                   yaaa naik angkuts.

Ini sebenarnya ada guru, tapi sans. Duduk dipojokan itu is the best.

Setelah beberapa menit ada notif chat dari hpku yang kutebak dari Bang Blake.

Blake : yaudah hati hati yah.

Lah tumben amat ini makhluk jadi care gini.

Bodo amatlah yang penting udah diizinin.

Dan aku kembali fokus ke pelajaran.

***

Saat bel berbunyi aku seperti biasa berjalan ke depan pagar bersama Kinan dan Manda.

Dan seperti yang tadi kubilang aku akan pulang menaiki angkot bersama Kinan karena Manda dijemput oleh jemputannya.

Setelah Manda pulang, aku mengajak pulang Kinan, tetapi dia malah mengajakku pulang setelah sekolah sepi. Biar gak empet empetan.

Dan setelah sekolah sepi dan untunglah didepan hanya tinggal satu angkot yang sedang mencari penumpang, aku dan juga Kinan menaiki angkot itu. Ketika angkotnya mulai berjalan tiba-tiba saja berhenti kembali karena ada seseorang yang ingin naik dan muncullah dia.

SI PIRANG MULU ANJIR YANG MASUK. UDAH KEK SETAN TIBA-TIBA MUNCUL.

Kinan yang duduk disebelahku tiba tiba saja keluar dari angkot dan masuk kembali ke dalam angkot duduk disamping supir.

Kek juragan angkot juga lama-lama.

Dan meninggalkan aku dengan Kak Reece berdua di tempat penumpang. Setelah itu Kak Reece berpindah duduk disampingku.

Halah modus.

Saat aku berpindah menjauh sedikit untuk memberi jarak, Kak Reece malah mendekatkan diri duduk disampingku. Terus begitu sampai aku tersudutkan di pojok belakang angkot.

Pojok terus ih dari tadi siang doyannya dipojok pojok.

"EHM EHM EHM" Batuk Kinan sengaja dikeras-keraskan. Dan aku yang sadar langsung mendorong bahu Kak Reece agar bergeser menjauh.

Coba kalo gak sadar.

"Sanaan lah kak."

"Gak mau ah" Jawab Kak Reece.

Dan hening.

"Ya." Panggil Kak Reece membuatku menoleh.

"Apa?"

"Kamu cantik, tapi aku belum memilikimu gak tau kalau sore"

"ADOH ANJENG GUA KESELEK" Teriak Kinan membuat abang angkot disampingnya terkedhjoud

Halah copyan aja bangga lo pirang.

"Apasih ih udah udah jauh-jauh sana" Kesalku.

"Gak mau loh. Eh loh kok ya, kamu blushing." Ucapnya sambil memegang kedua pipiku.

Etdah mampus. Tercyduk aq

"Apasi" Ucapku dan melepaskan tangannya yang berada di kedua pipiku

"Btw, aku tau yang bales chat kamu dari HP Blake."

Pantesan.

"Oh" Ucapku cuek. "Kok bisa?" Tanyaku.

"Iya tadi minjem HP nya Blake. Terus ternyata dia suka chattan sama yang namanya Kinan? Yang manasih orangnya?"

Orang yang lo omongin ada didepan ogeb.

Dan aku menunjuk Kinan yang berada didepan.

Eh tapi kan Kinan bilang pernah digombalin Kak Reece. Berarti Kak Reece gombalin cewek tanpa tau namanya dong? Eh iya kan kerduz

"DEMI APA ANJASH NAN! KOK GAK PERNAH BILANG KE GUA LO SUKA CHATTAN SAMA BANG BLAKE. AH GAK SERU AH." Teriakku sampai membuat Kak Reece menutup telinganya.

Bodo amat. Biarin aja sampe budek dibawa ke THT gua syukuran.

"Oh jadi ini Kinan gebetannya si Blake" Gumam Reece yang masih terdengar olehku.

"Eh iyaa demi apa kak?" Tanyaku antusias ke Kak Reece dan sesekali melirik ke Kinan yang sedang menutupi mukanya. Malu.

Akhirnyaaa gua tau gimana cara pembalasan dendam gua ke lo bang. Mampus.

***

Pa banget dah garing.


Gombal ; Reece BibbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang