Karena Jackson pingsan, Eduardo membawa Jackson kembali ke kamarnya. Saat menggendong Jackson, ia merasakan hawa aneh dari tubuh Jackson. Hawa tubuh Jackson sangat dingin.
" Ada apa ini?!". Eduardo kebingungan.
Tiba-tiba Jackson mulai membuka matanya. Perlahan, ia mulai berbicara.
" Aku ingiin jantung...aku sudah tidak kuat lagi".
" Jantung?!...tapi...".
" CEPAAAT!!!".
" Tapi, aku tak mampu membunuh orang-orang yang ada disini, aku sudah berjanji pada Paris untuk tidak membunuh orang disini, ia sangat benci pada kita, karena, ia tahu, kalau temannya hampir mati gara-gara keberadaan kita".
" Masa bodoh!!!, sekarang!!!, lepaskan aku!!!, aku ingin cari jantung sendiri!".
" Jangan!!!".Tapi, Jackson tetap pergi meninggalkan Eduardo. Dan Eduardo tak tinggal diam, ia menghilang secepat kilato dan mencoba mencari jantung hewan saja.
Akhirnya, ia menemukan jantung rusa. Tapi, setelah menemukannya, tanpa ia sadari, hari sudah petang. Matahari mulai menyembunyikan dirinya di balik awan-awan. Kedudukannya pun mulai digantikan bulan. Dan tanpa sengaja, ia membuang jantung rusa itu.
Eduardo ketakutan kalau bulan itu berbentuk purnama. Ia langsung pulang secepat kilat. Ternyata, sesampainya di asrama, ia sudah melihat banyak sekali orang yang tadinya ia buat tertidur sudah mondar-mandir melakukan aktivitas normalnya. Eduardo pun dengan tenang, masuk ke asrama.
Saat sampai di kamar tempat dimana ia dan Jackson biasa tidur, ia tak melihat Jackson lagi. Ia punya firasat buruk tentang ini. Ia mencoba mencari Paris.
Ternyata, Paris malah mendatanginya. Ia meminta bantuan Eduardo.
" Eduardo kumohoon bantu aku!!!"
" Ada apa?".
" Helena?!, dia sudah hilang dibawa Jackson yang mulai kehilangan kesadarannya!!!".
" Baiklah ayo ikut aku!, aku akan membawamu!, jangan lupa, berpegangan padaku".
" Baiklah".Eduardo membawa Paris dengan secepat kilat. Tubuhnya yang sudah berubah setengah ular, mampu, membuatnya terbang dan bergerak secepat kilat. Saat terbang, Paris, mendengar teriakan seorang gadis dari hutan yang letaknya tak jauh dari asrama yang mereka tempati.
" Eduardo, aku mendengar suara jeritan itu!!!".
" Dimana?!".
" Di hutan lebat itu!!!".
" Baiklah!, kita cepat kesana".Sesampainya di hutan lebat itu, mereka melihat, Jackson yang sudah berubah jadi serigala dan siap membunuh Helena. Cakarnya sudah siap merobek kulit Helena. Tak lama kemudian, ternyata, Jackson sudah merobek kulit Helena, darah segar mencuat keluar dari dada Helena.
" Helena?!!!, TIDAAAK!!!!".
Paris terjatuh lemas, penglihatannya benar-benar terjadi. Eduardo yang melihatnya mulai marah dan mencoba menghentikan Jackson yang sudah berlumuran darah bagian mulutnya.
Pertarungan antara siluman ular dan serigala pun terjadi. Satu diantara mereka tidak ada yang mau kalah. Paris makin pusing melihatnya.
" Eduardo!!!, hentikan!!!, biarkan saja ia kenyang!!!".
Edurdo langsung berhenti dan membiarkan Jackson menyantap makan malamnya. Ia menghampiri Paris.
" Ada apa?".
" Aku lelah dengan semuanya...sulit sekali menghentikan Jackson".
" Jangan menyerah Paris, kau punya kelebihan indigo, kau bisa membuat yang tidak mungkin jadi mungkin".
" Tapi, aku tidak siap untuk jadi indigo".
" Kau harus siap, ini adalah warisan nenekmu".
" Ya, aku tahu".Eduardo memeluk Paris. Jackson masih dengan buasnya menyantap tubuh Helena. Tiba-tiba di benak Eduardo muncul sebuah ide agar Paris bisa merubah Jackson.
" Paris".
" Ya".
" Aku punya ide".
" Ya?".
" Tapi, apa ini tidak cukup sulit untukmu?".
" Tentu saja tidak, cepat katakan".
" Baiklah".Eduardo mulai mempersiapkan diri. Begitu juga dengan Paris, ia mempersiapkan diri untuk mendengarkan Eduardo.
BAB 7 SELESAI
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Reincarnation
RomanceJackson adalah manusia serigala yang selalu rakus akan jantung manusia, namun, pada akhirnya, ia bertemu dengan cucu seorang gadis indigo yang ia temui berpuluh tahun lalu. Nama gadis itu, adalah Paris. Tapi, ketika, Jackson sudah jatuh cinta pada P...