Love Reincarnation

12

Tiap detik dan tiap waktu, Paris selalu terbayang Jackson. Bahkan, tiap tidur, ia selalu dibayangi Jackson. Ia merasa tidak enak sendiri, karena telah memberi harapan lebih pada Jackson.

Tapi, ia berusaha untuk melupakan itu semua. Sampai pada akhirnya, Roy tahu sendiri kalau Paris masih kepikiran Jackson. Roy langsung membentak Paris saat waktu tidur malam. Sekarang ini, mereka berada di kamar rumah Roy.

" PARIS!!!".
" Ada apa Roy".
" Aku ingin kau tidak memikirkan Jackson lagi!".
" Aku tidak memikirkannya, Roy!".
" Jangan bohong!, aku tahu sendiri!".
" Oke, oke, aku memang sering kepikiran tentang dirinya, tapi, aku tidak tahu caranya bagaimana agar aku bisa lupa dengan Jackson".
" Apa kau tak mau aku cintai?". Roy mulai menangis.

Paris yang melihatnya, jadi ingat tentang Jackson dan ia merasa kasihan dengan Roy. Ia memeluk Roy.

" Aku berjanji akan membuka hatiku padamu".
" Baiklah, aku akan menunggu, bolehkah aku menciumu?".

Roy langsung mencium bibir Paris. Paris yang menerimanya, terkejut dan berusaha membiasakan diri dengan sentuhan asing ini. Memang dulu, ia pernah dicium oleh Eduardo, tapi, ini berbeda. Ciuman Roy terasa begitu hangat dan lembut.

Setelah berciuman, mereka melakukan hubungan dewasa dengan penuh desahan dan keringat yang mengucur deras dari tubuh keduanya. Tapi, disela kegiatan itu, Paris menangis. Ia merasa tak rela melakukan hubungan itu.

Dibenaknya, masih muncul wajah Jackson. Wajah dimana dulu, ia pernah dekat dengan Jackson. Saat Jackson tertawa, sebal dan marah, semuanya masih terekam jelas di memori Paris.

Semuanya terasa aneh, ia jadi rindu pada Jackson dan ia merasakan getaran aneh. Seperti yang ia rasakan pada Eduardo dulu.

Air mata terus mengucur deras dari mata Paris. Roy yang tahu, langsung mengecup pipi Paris dan memeluknya.

" Aku tahu kau tidak disini, kau masih memikirkan siluman sialan itu bukan?".
" Aku...".
" Kumohon, terimalah cintaku. Aku adalah manusia, dan lupakan mereka yang tidak terlihat!, apalagi siluman!".
" Baiklah aku akan mencobanya".

Hari itu berlalu, Paris menjalani tiap waktunya dengan menahan emosi dan kesedihan. Ia tidak tahan dengan perilaku Roy yang selalu posesif dan selalu menebak setiap peristiwa yang akan ia hadapi.

Ia stres dan sering terlambat makan. Bahkan, ia juga sering melamun. Ia tidak bahagia dengan perjodohan ini. Ia tidak bisa bebas menjalani hidupnya.

Sempat terpikir olehnya untuk mati saja dan bunuh diri. Tapi, selalu ia kurungkan niat itu. Karena, ia tidak mau menjadi arwah gentayangan. Ia ingin mati, ketika takdirnya sudah tiba.

Mau tak mau ia harus menahannya. Ia yakin, pasti Roy sudah jadi jodoh terbaiknya yang sudah dikirim Tuhan. Hanya saja, ia harus bersabar untuk menghadapi semuanya.

Sementara itu, jauh di luar sana, di dunia yang berbeda pula, terlihat Jackson yang baru mendarat sedang tergeletak di hamparan jalan luas penuh kabut. Ia membuka matanya dan mencoba bersikeras untuk bangun. Karena tubuhnya lemas. Lama kelamaan, ia mampu berdiri dan pergi ke kerajaannya.

Saat itu juga, Paris yang ada di dunia nyata, juga merasa lemas. Ia tak punya selera makan lagi. Bahkan, ia juga sering pingsan. Ia benar-benar ingin mati dan berjumpa dengan Jackson kemudian. Tapi?, apakah itu mungkin?. Yang bisa Paris lakukan hanyalah menangis dan berpura-pura bahagia didepan Roy. Entah sampai kapan ia akan terus begitu.

              BAB 12 SELESAI