j. Disappointed

3.9K 575 71
                                    


"Dia membuatku patah hati 💔"

"Dan kau membuatku cemburu."

___________________________________
___________________________________


Seungwan menyimpan beberapa bukunya di dalam lokernya. Wajahnya sejak tadi menunduk lesu. Setelah perpisahannya dengan Chanyeol di kantin tadi, Seungwan tak banyak omong. Bahkan, Seulgi dan Lucas yang mengajaknya bicara pun tidak digubris. Ia diam dan tidak seperti biasanya. Sesuatu di dalam hatinya terusik, membuatnya sedikit kecewa. Atau mungkin ini kesalahannya karena menaruh sebuah pengharapan yang harusnya tidak ia berikan dengan mudah. Seharusnya, harapan itu tidak ada sejak lama. Namun, Seungwan tidak bisa memungkiri bahwa harapan itu muncul seiring berjalannya waktu. Seiring kedekatan mereka semakin tidak wajar. Seperti saat, pria itu mengusap kepalanya, menggandeng tangannya, bahkan di kantin tadi, pria itu sempat membuat hatinya berdebar tak karuan.

Dan setelah itu semua, sebuah pernyataan di mana hal itu membuat Seungwan merasa tertampar, dan berakhir tahu diri tentang statusnya dan pria itu, Seungwan harus tersenyum pahit. Nyatanya, hubungan mereka tidak lebih dari hubungan antara senior dan junior. Andai kata, suatu saat nanti ada sesuatu di perasaan mereka masing-masing, mungkin itu hanyalah angan-angan Seungwan saja.

Dengan sedikit berat, Seungwan menghela napasnya lalu mengunci lokernya. Ia bersiap pulang dan ia berjanji, hari ini ia tidak akan pulang dengan pria itu. Park Chanyeol. Pria yang membuat hatinya teraduk-aduk seperti ini. Namun mungkin Seungwan harus merutuki ucapannya barusan. Karena nyatanya, saat ia berbalik untuk pulang, pria itu sudah berada di depannya dengan seragam basket yang belum diganti sejak tadi. Seungwan juga melihat sebuah handuk putih kecil yang tersampir di pundak kanannya.

Entah kenapa, perasaan Seungwan jadi bingung untuk bersikap. Ia jadi salah tingkah dan tidak setenang kemarin. Bahkan, ia menghindari kontak mata dengan Chanyeol, membuat pria yang menenteng ranselnya sebelah tangan itu menatap bingung gadis cantik di depannya. Sungguh. Seungwan sangat berharap, jika saat ini Dewi Fortuna menyelamatkan situasi awkward ini darinya. Siapa saja tolong Seungwan.

Grep.

"Seungwan, kau baik-baik saja?" Seungwan melebarkan matanya saat Chanyeol dengan santainya menangkup kedua pipinya demi memeriksa keadaan Seungwan. Chanyeol takut, gadis itu sakit atau apa hingga saat ini ia terlihat sedikit berbeda.

Dengan menyesal, Seungwan melepaskan tangan Chanyeol dari wajahnya. Ia menggeleng lesu, kemudian memberanikan diri menatap mata Chanyeol yang sejujurnya, tidak mampu ia tatap lebih lama, akibat kondisi hatinya yang tidak memungkinkan untuk bertatapan dengan Chanyeol.

"Maaf, sunbae aku pulang dulu." Seungwan membungkukkan punggungnya sekali, lalu hendak berjalan melewati Chanyeol. Namun, pria itu menahan tangan gadis tersebut, hingga Seungwan berhenti lagi.

"Ada apa, Seungwan? Kau sakit?" tanya Chanyeol khawatir.

"Gwenchana, sunbae. Aku hanya ingin pulang sendiri. Tolong," ucap Seungwan lirih sembari melepaskan genggaman Chanyeol dari tangannya.

"Biarkan aku mengantarmu, Seungwan. Aku khawatir padamu. Jadi, tolong dengarkan aku. Aku yang an..."

"Chanyeol?" Pria itu sontak menoleh ketika namanya dipanggil oleh seseorang. Nyatanya, ibu guru bernama Mina itu sedang berdiri di depannya sembari tersenyum kikuk saat memandang keduanya. Merasa ia sedikit mengganggu interaksi Chanyeol dan Seungwan.

"Ya, ssaem?" jawab Chanyeol.

"Ah, maaf. Apa kalian sedang membicarakan sesuatu yang penting?" Chanyeol menatap Seungwan dan segera menggeleng pada Mina.

• Perfect Princess | Wenyeol  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang