Epilog

2.7K 225 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis kecil berusaha menyembunyikan dirinya di bawah meja kerja Ayah-nya sambil menutup mulutnya menahan gelak tawa. Sudah lima menit ia bermain petak umpet dan dalam pikirannya Ayah-nya belum juga menemukannya. 

Iya tersenyum dalam balutan gaun ungu dan sepatu hitamnya yang memiliki pita dengan warna senada sambil berjongkok di bawah kala melihat derap langkah kaki Ayah-nya mendekat. Dia tertawa kecil masih sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya yang mungil.

"Di mana ya Tuan Putri Kaylee?" Suara berat ayah-nya memanggil, namun ia masih berjongkok di sana dengan tersenyum geli. Ia tidak tahu, sepatunya bahkan terlihat tanpa harus bersembunyi. Namun sekali lagi, ayah-nya sedang mengikuti akting mereka.

Kaylee -nama gadis kecil itu- bergerak semakin masuk ke dalam kolong meja ayah-nya hingga...

dug

Suara tangisan Kaylee terdengar keras membuat sang ayah langsung berlari dan memeriksanya di bawah sana. Kaylee sudah memegangi kepalanya sambil menangis kencang.

"Daddy...," rengeknya dengan air mata yang sudah membanjiri pipi-nya.

Lantas melihat itu membuat sosok pria dewasa di depannya menarik Kaylee keluar dengan hati-hati dan mendudukkannya di kursi kerja-nya. Ia memeriksa kepala Kaylee jangan sampai ada benjolan di sana. Namun sepertinya putri kecilnya baik-baik saja. Ia pun tersenyum, setelah menghapus air maya Kaylee yang masih mengerucutkan bibirnya ke depan. Masih merasakan sakit dan pusing akibat benturan tanpa sengaja itu.

"Apa daddy bilang? Jangan bersembunyi di situ."

"Tapi buktinya daddy tidak bisa menemukan Kaylee, kan?"

Ia mengembuskan napas dengan tawa kecil. Di saat kepalanya masih sakit, ia masih memikirkan bahwa ia sudah menang karena ayah-nya tak menemukan keberadaannya.

"Iya. Tapi lihat akibatnya sekarang? Apalagi mata Kaylee jadi sembab begini. Bagaimana jika mommy marah?"

Putrinya yang cantik itu langsung menggeleng takut. Ia memeluk leher ayah-nya dan menempelkan pipi-nya pada pipi sang ayah. Pelukannya mengerat. "Andwae... daddy tidak boleh membiarkan mommy memarahi Kaylee. Kaylee takut."

Ayah-nya tersenyum kemudian mengusap punggung Kaylee. "Kalau begitu ada syaratnya."

"Apa?" Kaylee memundurkan wajahnya dengan mata berkedip seperti boneka. Sungguh, sangat mirip dengan ibu-nya. Bagaimana bisa ia mendapatkan dua malaikat yang sangat mirip seperti ini?

"Kaylee harus bilang pada mommy jika Kaylee ingin punya adik."

"Adik?" tanyanya polos dengan bibir kembali dikerucutkan ke depan. "Kenapa Kaylee harus punya adik?"

"Agar Kaylee punya teman bermain."

"Kaylee sudah punya teman di TK."

"Teman di rumah belum."

• Perfect Princess | Wenyeol  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang