WHITE One. : Gila

1.2K 242 279
                                    

Happy reading😄😄

**

"Two is better than one, let's feel each other."
-unknown-


___________________________________

Siang ini acara Mos SMA Bumi Erlangga tiba-tiba berhenti. Bisikan demi bisikan kedengaran di telinga siapa saja.

Pemandangan didepan sungguh membuat hati yang melihat iri, khususnya kaum hawa.

Seorang cewek digandeng mesra di depan khalayak ramai. Yang gandeng ganteng banget lagi. Siapa yang gak iri coba?

Ketua osis yang terlihat kesal itu pun langsung menghampiri cowok itu dengan wajah marah.

                                   🐢

Manda~•》

Ya Tuhan.
Mati aja gue ditempat.
Semua mata tertuju kearah gue dan Sean. Ya ini semua karena kak Sean menggandeng tangan gue saat ini. Di depan sekolah! Lebih tepatnya pas di depan tiang bendera dan kalian tau tiang bendera itu pas didepan lapangan.

"Sean, eh kayak nya udah deh nganternya, sampe sini aja ya," ucap gue pelan. Astaga pas gue bicara sama Sean pun banyak mata yang bisa dibilang kesal menatap gue.

"Ah, Udah lah lo tenang aja, Nda." Oke lo yang tenang, lah gue??

Gue melihat  seorang cowok menghampiri Sean dan gue. Wajahnya serem banget dah, sumpah! Kayaknya lagi marah banget deh.

Ya Tuhaan..
Masa gue baru masuk sekolah udah dapat masalah sih?

Bella? Mana Bella??
Gue mencari sahabat gue yang satu itu. Ih, mana sih dia, gue berharap dia datang gitu nyulik gue dari depan sini.

"Dari mana aja lo!!" teriak cowo yang kalau gue bisa bilang alis tebal. Hampir nyatu malah. Makin seram gue ngeliatnya. Jadi gue putuskan untuk nunduk aja.

"Lagi di tempat biasa," astaga demi apa kak Sean gak takut apa sama cowok itu.

"Itu siapa?! Lo tau kan gak boleh bawa pacar ke sekolah!" bentak nya. Gue gitu maksudnya?

  "Oh, ini? Gak kok. Bukan pacar, cuma adek kelas kita."

"Ohh!! Jadi ini yang datang terlambat!!" teriak salah satu cewek di belakang cowok alis tebal itu.

Tuhaaan..

"Anak baru sudah datang terlambat!  Gimana nantinya!!" bentak salah satu cewek lagi. Rasanya gue mau tendang tuh mulut,siapa yang bilang gue telat?  Gue cuma kesesat.

"Berisik lo Ngel! Bisa diam gak!" ucap cowok alis tebal itu. Dan dia berjalan kearah gue. Deg!

"Lo, ikut gue ke ruang osis!" katanya pelan tapi menakutkan.

"Kapan kak?" Aduh. Bego gue kenapa mesti nanya sihh!

Gue ngelirik dia sekilas. Matanya tajam banget. Gue takut.

"Sekarang!" Dan dia menarik tangan gue paksa dari kak Sean.

"Nyoman! Lo atur semuanya." tegasnya.

"Siap boss!"

Dan gue terpaksa harus ikut dengan cowok beralis tebal ini keruangnya. Ruang osis.

                                 🐢

Olfie

Gue menarik lengan seorang cewek bersama Sean tadi. Gue tau, gak seharusnya gue bersikap seperti ini. Tapi entah kenapa melihat Sean menggandeng seorang cewek membuat hati gue sakit.

"Kak, Bisa pelan-pelan gak? Tangan aku sakit," ucap cewek itu. Manja! Gue benci cewek manja.

"Gak usah lebay deh ya, gue gak suka cewek manja!" bentak gue. Wajah cewek itu pun langsung menunduk pasrah. Gue lihat pergelangan tangan nya. Merah. Astaga apa gue terlalu keras? Sedikit demi sedikit gue kendorin tangan gue dari nya. Cewek itu bernapas lega. Syukurlah.

Gue mengambil kunci dari saku jaket gue. Dan membuka pintu di depan gue. Ruang Osis ini sebenarnya tidak terlalu jauh. Dari lapangan tadi naik tangga dua kali, belok kiri sampe.

"Duduk!" Gue suruh cewek itu duduk di kursi hadapan gue. Tangan kanan nya yang gue pegang tadi dielus nya pelan.

"Jadi, apa hukuman gue?" ucapnya datar.

Hah? Gue gak salah dengar nih? Baru pertama kali gue mendengar ada yang menanyakan apa hukuman buat dirinya sendiri.

Oke. Oke. Ini menarik.

"Pengen tau?" tanya gue pelan.

Cewek itu sempat berpikir ragu. Lalu akhirnya menganggukan kepala tanda setuju.

"Lo ... bersihin ruangan ini selama satu minggu pas pulangan, juga jadi babu gue selama itu," ucap gue tenang. Dan wajah cewek itu seketika menegang.

                                  🐢

Manda

For what!!

Gue disuruh jadi babu nya orang di depan gue ini selama yang dia mau, kalau bersihin ruangan osis seminggu gak apalah. Gue udah pernah pas SMP, dua bulan lagi. Tapi, seumur hidup gue belum pernah tuh yang namanya jadi babu nya orang. Secara gue itu -katanya- cewek most wanted di SMP, mana ada yang berani.

"Hah!! Kak gak salah nihh??" tanya gue memastikan. Ya Tuhan semoga aja bercanda.

"Loh? Gak salah lah. Kan lo sendiri yang nanya hukuman lo apa. Dan yaa itu hukuman lo!" ucapnya tegas. Astaga apa yang sudah gue bilang sih tadi. Kok bego banget ya.

"Kak, saya lebih baik ngebersihin ruang osis ini deh sebulan, daripada-" ucap gue setengah tidak melanjutkan.

"Daripada apa?" "Daripada jadi babu gue gitu? Eh, lo tuh seharusnya beruntung gue tawarin jadi babu gue, secara lo pasti famous."  katanya.

"Sombong banget sih. Gila ya gue juga bisa famous tanpa jadi babu lo." ucap gue dalam hati.

"Gue gak sombong ya, sorry! Pokoknya lo harus jadi babu gue!!"

Pemaksaan ini namanya. Astaga masa iya seorang Amanda Athalanova Siregar, mantan mosw wanted, harus jadi babu nya seorang ketua osis beralis tebal. Dunia terbalik kali ya.

Dan dengan terpaksa gue meng-Hm- kan ucapan cowok itu. Bodoh ya gue.

"Olfie Sheva Nagasaki. Panggil aja Olfie, 11 MIPA ketua osis di SMA Bumi Erlangga, mulai sekarang lo-"
"Lo siapa?" tanya nya. Gue tau pasti nama gue yang dia tanya.

"Amanda. Amanda Athalanova Siregar, Manda." ucap gue langsung.

"Oke, mulai sekarang lo, Amanda Athalanova Siregar menyetujui hukuman yang telah gue berikan," ucapnya tegas tapi entah kenapa nusuk gitu.

"Deal?" tanya nya sambil mengulurkan tangan. Gue yang cuma menyimak dari tadi menyambut uluran tangan itu. "Deal."

Entah kenapa gue mau menerima hukuman tidak layak itu. Ya mau gimana lagi. Gue disini juga gak bisa buat apa-apa. Peraturan  mos untuk adik kelas memang kejam kali ya.

______________________________________
Tbc

Haii😀
Thanks for vote, and sorry for typo.

                                           -zhua❤-

WHITE : Warm And White Love Will Fall[Wattys2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang