Ide part ini aku tulis sedikit berbeda dari sebelum aku nulis part sebelumnya. Baca sampe akhir supaya gak bingung.
Selamat membaca^^
***
Manda~•》
"Enak ya, masuk kelas tinggal masuk, gak ada basa-basi nya, salam kek," ujarnya ketus. Dia memandangku dingin. Ok-ok, mana gue tau kalau dia ada didepan sejak dari tadi?
So, gue gak salah sepenuhnya kan?"Apa lo bilang? Sudah jelas lo salah!" bentakknya didepan muka gue, gue melihat teman sekelas gue menatap dengan pandangan horor.
"Saya tadi terlam-"
"Siapa yang suruh lo menjelaskan, hah!" katanya, gue mengangkat kedua tangan gue keatas. Seakan-akan bilang kalau gue 'salah'
Kelas kembali hening, tidak ada sepatah suara pun kecuali suara cicak dan detak jantung gue yang sedari tadi meronta khawatir. Gue melihat dia yang bibir nya sudah manyun lima centi kedepan, matanya yang siap menerjang gue kapanpun, dan tangannya yang terlipat didepan dada.
"Kenapa diem!" katanya. Tadi bukannya dia yang suruh gue diem? Sekarang dia nanya kenapa gue diem?
Well, ternyata orang ini mulai menyebalkan. Sudah tau gue hari ini PMS, capek , masih shock lagi, eh dimarah-marahin, jangan salahkan gue kalau hari ini nyolot, karena sudah jadwalnya aja.Bella menyikut gue pelan, menyuruh gue untuk buka suara. Haruskah?
"Kenapa?" tanya gue dengan wajah malas menatapnya. Orang yang ditatap tersenyum simpul lalu tertawa kecil.
Emang ada yang lucu ya? Apa waktunya gue sekarang tertawa? Oke gue ketawa. Haha.
Kak Olfie mendekatkan wajahnya ke wajah gue pelan, wajahnya sangat dekat. Seperti mau mencium gue. Hidung nya sudah mulai terasa di pipi gue. Kalau sekarang gue nutup mata boleh gak?
Teman-teman gue yang khususnya 'cewek' berteriak histeris memanggil nama gue. Oh. Oh. Gue juga mau teriak sekarang.
Dia berbisik ke telinga gue pelan, rasanya bagaikan ada bulu-bulu kecil yang menggelitiki telinga gue. Aneh tapi geli.
"Lo bisa gak, serius sekarang," gue menatap dia dengan pandangan 'maksud'
Kak Olfie memegang telinga gue pelan, seakan-akan mau kembali berbisik sekarang.
"Sini kamu! Berdiri diluar kelas!!" teriaknya. Kalau sekarang gue budeg, mau gak ya dia ganti sama telinga dia. Suara dia sudah paling nyaring disekolah, teriaknya pas di telinga gue lagi. Budeg gue. Dia menjewer telinga gue keras.
Ini cowok gak ada sifat toleransi ya? Sama cewek kasar banget.
Gue mengikuti langkahnya melewati meja-meja teman gue yang menahan tawa melihat wajah gue yang sekarang meringis kesakitan. Jahat.
"Berdiri kamu disitu!" katanya. Gue menuruti apa katanya. Gue berdiri diluar kelas. Dengan posisi menghadap kelas maksudnya.
"Angkat tangan dua-duanya, "
Gue lagi-lagi mengikuti perintahnya. Jangan salahkan gue. Seperti ada mantra yang membuat gue nurut kalau mendengar suara kak Olfie.
"Angkat kaki satu kebelakang,"
Untung aja cuma satu, kalau dua gue mau berdiri pake apa?Gue mengangkat kaki gue satu kebelakang dan kedua tangan terangkat keatas. Kak Olfie kembali masuk ke kelas lalu duduk dimeja guru sambil berbicara yang gak bisa gue denger, efek budeg diteriakin kayaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE : Warm And White Love Will Fall[Wattys2018]
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [UPDATE SESUAI PERMINTAAN] Manda. Seorang cewek manis,pintar,polos,pemalas ,dan menyukai semua yang berbau jepang, sampai rela gak mandi empat hari hanya untuk menonton anime.Dia juga mantan most wanted di SMP nya. Manda men...