WHITE Four.: Her

843 107 99
                                    

  White~•》
______________________________________


"I hate the feeling when you have to say goodbye to someone you want to spend every minute with"-unknown-

🐢

Terlihat seorang cewek berlari dengan gaun panjang nya. Ia terengah-engah hingga akhirnya terjatuh tepat diatas aspal. Cewek itu menangis pelan ,kaki nya lecet, tidak ada yang perduli dengan nya. Semua orang berjalan dengan angkuh tanpa melihat kearah cewek itu.

Tiba-tiba pandangan gelap. Lalu muncul titik terang dari suatu sudut. Cewek itu masih menangis dalam luka nya, tanpa menyadari datang nya seorang cowok membawakan permen kapas untuknya.

Cewek itu mendongak. ia senang, setidaknya masih ada orang yang peduli dengan nya, cowok itu tersenyum senang melihat cewek itu senang.

Lalu tiba-tiba sekelebat bayangan hitam lewat dengan cepatnya, menabrak cowok itu dengan keras.  Cowok itu menghilang tersapu bayangan hitam yang menabrak nya tadi.

Dan pandangan pun menjadi gelap.

🐢

Olfie~•》

Gue bingung mau ngapain sekarang, setelah meletakan Manda di sofa ruang osis, gue gak tau harus mau apa. Membawa dia pulang? Gila.

Mengantar dia pulang, gue gak tau rumah nya. Sialan.

Jadi dengan terpaksa, gue nunggu tuh cewek siuman terlebih dahulu, sambil terus memberi aroma minyak kayu putih di hidung nya.

Gue menopangkan kedua tangan gue di dekat wajahnya.Kalau dilihat-lihat sebenarnya cewek ini cantik, bukan deh lebih tepat nya Imut. Kalau cantik kan ngebosanin, tapi kalau imut gak bakalan bosan. Buktinya sekarang ini gue menatap wajah nya terus. Tanpa bosan. Modus ya gue.

Bulu matanya lentik, batin gue tidak sadar.

Penasaran gue coba lihat lebih dekat lagi wajahnya.

Bulu matanya lentik, hidung nya gak terlalu mancung pas lah buat gue, pipinya chuby banget , bibir nya..

"Ini merahnya asli gak ya?" Gue coba dekatkan telunjuk gue di bibir nya, mau hapus lipstik nya mungkin. Kalau ada.

Saat telunjuk gue hampir sampai di bibir merah nya, yang gak tau itu alami apa enggak. Tiba-tiba air mata keluar dari sudut matanya. Sontak gue kaget, dan mengurungkan apa yang mau gue lakuin tadi.

Air mata itu masih keluar, bahkan tidak berhenti. Kenapa dia menangis? Pikir gue.

Manda menangis dalam diam, suaranya tidak ada. Hanya air mata nya yang terus keluar. Seperti orang yang merasakan sakit teramat dalam.

Gue coba hapus air mata nya pelan, takut dia bangun. Dan akhirnya dia berhenti. Aneh.

Setelah menunggu beberapa menit , tidak ada tangisan lagi, gue coba menelpon Nyoman.

"Man, lo dimana sekarang," tanya gue pada nyoman ditelpon.

"Di rumah lah boss, kalau ke cafe kan biasanya sama boss."

"Lo ada nyimpan data siswi baru gak?"
tanya gue. Semoga ada.

"Sebentar boss," ucap nya, langkah kaki nya mulai menjauh. Gue nunggu nyoman kembali sambil terus melihat kearah Manda, berharap dia bangun.

Lama banget sih, batin gue

Tak lama gue mendengar suara kaki kembali mendekat.

"Mau nyari data siapa boss?" Syukurlah ada.

WHITE : Warm And White Love Will Fall[Wattys2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang