Bab 1

533 31 3
                                    

"Lihatlah dirimu sekarang, jadi apa yang kau banggakan? Pengemis!! "

"Sepertinya sekarang ia kehilangan suaranya"

"Yap. Sungguh menyedihkan"

Siapa sih yang tak mengenal Zain Kristian dan dua temannya. Hampir setiap orang dikampusnya takut pada mereka karena perbuatan kejamnya dan tentunya kekuasaan yang mereka miliki. Seperti sekarang ini, mereka sedang mempermalukan pemuda yang berani melawannya kemarin. 

"Bukannya kalian yang menyedihkan? "

Semua orang yang berkumpul disana termasuk sang korban dan sang pelaku sekarang menatap seorang gadis serba tertutup yang sedang menatap ketiga orang yang menjadi pelaku dengan tatapan tenang.

"Wah.. Wah.. Wah.. gadisnya datang, jadi apa yang akan anda lakukan nona?"

Kata Zain sinis pada gadis yang tetap tenang menatap Zain yang sudah tambah emosi akibatnya.

"Seharusnya saya yang bertanya tuan, jadi apa yang akan anda lakukan tuan? "

"Cih.. Membuat kalian menderita, mungkin?!"

"jadi siapa disini yang lebih menyedihkan? Membuat hidup seseorang menderita merupakan kelakuan kurang kerjaan yang hanya orang tak berilmu yang melakukannya. Bukankah mereka menyedihkan? Pengecut lagi?"

Semua orang terdiam setuju dengan pendapat gadis itu, sedangkan ketiga pemuda itu sudah diselimuti oleh emosi.

"Oi.. Kau pikir kau siapa nona Hah!! "

"Aku adalah siswi yang menuntut ilmu disini, tidak seperti kalian"

"Brengsek! Dasar... "

"Sudahlah, tak usah meladeninya, sebaiknya kita pergi. Dia akan mendapatkan sendiri akibatnya"

Kata Zain pada akhirnya meredam emosi temannya itu, walau ia juga terbawa emosi namun ia salut akan gadis itu. Karena untuk pertama kalinya ada siswi dikampus ini yang berani melawannya.

Setelah kepergian ketiga pemuda itu semuanya akhirnya bubar menyisahkan gadis itu dan pemuda yang menjadi korban tadi.

"Terimakasih "

"Bukan masalah, aku hanya melakukan hal yang kurasa benar untuk dilakukan"

Kata gadis itu berjalan meninggalkan pemuda yang masih berdiri disana menatap kepergiannya namun dengan cepat berteriak menghentikan langkah sang gadis yang sekarang sedang menunggu apa yang akan ia katakan.

"Tunggu, aku belum tau siapa namamu nona"

"Nurul Fathima Izzah, kau boleh memanggilku Fathima"

***

Brakkk..

Semua yang ada dalam ruangan itu menatap kesal sang pelaku yang sedang membuat mereka hampir jantungan.

"Oii, marah marah saja bro tapi tak usah buat orang jantungan dong"

Ucap salah satu yang ada disana menyampaikan kekesalannya.

"Berisik"

"Ada apa Zain? "

"Dia baru saja dipermalukan oleh seorang gadis"

Ucap orang lain yang baru saja masuk didalam ruangan kemudian disusul oleh orang lainnya.

"Bukan hanya dia yang dibuat kesal, tapi kami Juga. Dasar gadis brengsek"

"hahaha... Sudahlah, dia hanya cari sensasi saja tuh"

"Ahh... Aku punya ide bro, bagaimana kalau kau membuatnya menyesal dan menderita. Kaukan ahli dalam hal itu"

You Are MINE little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang