Bab 3

280 22 3
                                    

"Tentu saja saya akan menikmatinya"

"Sangat menarik"

~~~~®~~~~

Kringgg... Kringg...

Tap.. Tap.. Tap..

Suara alarm jam yang berbunyi disertai langkah kaki yang berjalan kearah sumber kebisingan itu berhenti tepat setelah suara langkah kaki itu ikut berhenti.

Tangan yang sempat terulur kedepan hanya untuk mematikan alarmnya itu kemudian kembali kebawah. Ia menatap dalam diam jam yang sudah menunjukkan pukul 6:00 itu.

Menghirup udara dalam-dalam kemudian menghembuskannya dengan perlahan. Kemudian berjalan memasuki kamar mandinya dan mulaila ritual biasanya dipagi hari.

Yahhh... Beginilah keseharian gadis bernama fathima. Ia akan bangun dengan sendirinya sebelum mendengar suara masjid berbunyi. Dan setelah itu ia tidak akan tidur lagi karena ia harus menyiapkan segala sesuatunya. Mulai dari berberes, memasak, menyelesaikan tugas yang belum selesai, ataupun mencari pekerjaan tambahan untuk menambah uang sakunya.

Jadi untuk apa alarmnya dan jawaban terbaiknya adalah tentu saja mengingatkannya untuk bergegas bersiap dan berangkat mencari ilmu.

Ceklek..

Suara pintu kamar mandi terbuka menampakkan sosok gadis cantik yang telah membersihkan tubuhnya. Berjalan menuju lemarinya dan memakai pakaiannya. Setelah selesai ia menatap dirinya pada pantulan cermin didepannya ia tersenyum setelah segalanya telah tertempel ditubuhnya mulai dari kepala hingga kaki.

"Bismillah... Ayo semangat!! "

Gumamnya menyemangati dirinya sendiri. Kemudian berjalan keluar. Walau jam kelasnya masuk pada pukul 10 pagi ia tetap membawa dirinya sepagi ini alasannya karena ia ingin menghabiskan waktunya di perpustakaan untuk menambah wawasannya agar ia dapat meraih impiannya dan tentu hal tersebut akan membahagiakan kedua orang tuanya.

***

Drrttt.... Drrrttt.. Drrrrtt

Sosok yang masih berada didalam selimut tebalnya hanya merubah posisinya sedikit setelah mendengar bunyi getaran ponselnya yang berada diatas meja yang tak jauh darinya. Namun saat getaran ke 4 akhirnya sosok itu tu membuka selimutnya dengan kasar kemudian meraih ponselnya.

"Ada apa?! "

Tanyanya dingin membuat sang penelepon diseberang sana hanya terkekeh kecil.

"Aku yakin setelah kau mendengar berita ini kau tak akan bisa lagi tertidur"

Kata penelepon yang bersuara berat itu menandakan bahwa ia adalah seorang laki-laki atau lebih tepatnya pemuda seumurannya mungkin.

"Cepatlah!! "

"Hahaha... Seperti biasa, tak bisa sabaran. Baiklah, aku sudah mengirimkan seluruh data tentang gadis itu. Ditambah dengan rutinitas sehari-harinya"

"Bagus"

Sosok diseberang sana tersenyum mendengar suara pemuda bernama Zain itu.

"Ternyata seorang gadis dapat membuatmu melakukan hal yang tak berguna yah. Apa ia semenarik itu?"

Lama menunggu jawaban Zain yang ia pikir akan disangkal oleh pemuda yang sedang dikerjainya sekarang ini. Namun jawaban zain selanjutnya membuatnya sedikit terkejut walau sebentar lalu beralih ke wajah dengan senyuman tipisnya.

"Lebih menarik dari yang kau pikirkan"

Diluar dugaan Zain akan mengatakan hal itu. Ia hanya tersenyum kemudian melanjutkan perkataannya.

You Are MINE little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang