Cahaya itu mendadak memantul, Prof Lim mengayunkan wandnya, membentengi Taeyong dari kemungkinan buruk yangterjadi. Taeyong terduduk di lantai dengan wajah shock, wajahnya kini terlihat kosong. Nafasnya terdengar sangat berat.
Prof Lim mendekatinya, berdiri didepan seolah menghadang setiap kutukan yang mungkin siap menghantam Taeyong kembali.
"Siapa yang melakukannya?" Suasana Great Hall mendadak hening dari percakapan, beberapa anak Hufflepuff bahkan menundukkan kepalanya, tak pernah melihat betapa menyeramkannya Prof Lim kini. Dia memandang kumpulan anak-anak Slytherin dan Ravenclaw dengan mata menyalang, semua anak Ravenclaw bahkan bergerak ke sisi kanan, mendekat pada Gryfindor dan Hufflepuff. Mengarahkan semua pelaku kearah Slytherin, seperti biasa.
"Semua murid kembali ke asrama masing-masing, kecuali Slytherin dan jangan lupa bawa Mr.Lee ke madam Pomfrey."
Semua murid kini bergerak menjauh mendekati pintu, kecuali murid-murid Slytherin yang kini lebih memilih mendekat pada dinding, Jaehyun berdiri, lalu menuruni tangga kecil disebelah arena, mendekati teman-temannya dan tak lupa mengambil wandnya yang tergeletak.
Beberapa murid Hufflepuff kini mendekati Taeyong, membantunya berdiri dan keluar diikuti Ten dibelakangnya. Prof Lim mengayunkan kembali tongkatnya, membuat pintu Great Hall kini terkunci dengan rapat.
"Mari kita lakukan pemeriksaan wand." Katanya, wanita dengan rambut panjang yang terikat satu itu mengayunkan kembali wandnya, membuat beberapa wand kini melayang mendekatinya, salah satunya adalah milik Jung Jaehyun.
"Prior Incantato." Masing-masing wand kini mengeluarkan asap putih, tetapi mata Prof Lim kini hanya tertuju pada satu wand yang menunjukkan seseorang yang tergeletak di lantai dengan wajah kesakitan.
Cruciatus curse.
"Deletrius." Asap itu mendadak hilang. Prof Lim menatap semua murid Slytherin yang berada di ruangan besar itu. "Wand siapa ini?" Semua murid Slytherin berbalik, memandang Jaehyun yang kini terlihat bingung dengan apa yang dilihat oleh matanya.
"Jaehyun, Jung, ikut saya ke kantor kepala sekolah. Untuk kalian, kembali ke asrama, jangan ada yang keluar dari sana." Prof Lim turun dari arena, menarik jubah Jaehyun dengan kasar. Ketika sampai di didepan pintu, dia kembali berbalik. "Lima puluh point dikurangkan dari Slytherin."
***
"Bukan saya yang melemparkan kutukan itu, Professor." Jaehyun mendongakkan kepalanya, menatap pria dengan janggut putih panjang yang kini terduduk diatas kursi tinggi, menatapnya dengan tatapan memohon.
"Lalu siapa Mr. Jung. Prof Lim telah menggunakan Prior Incantato untuk memeriksa wandmu dan benar, wandmu itulah yang melemparkan kutukan. Ini bisa menjadi bukan jika ini bukan wandmu." Jaehyun menghela napasnya.
"Itu wand saya, Professor. Tapi saya berani bersumpah demi merlin, bahwa bukan saya yang melemparkannya. Wand saya terlempar karena Experliarmus dari Lee. Benar bukan Prof Lim." Jaehyun berbalik menatap Prof Lim yang berada di dekat dinding batu disamping lemari yang berisi banyak piala.
Prof Lim menghela napasnya, sebelum akhirnya berbalik, dia mengangguk perlahan. "Benar. Wandnya terlempar."
"Baiklah Tuan Jung. Apa kau mengetahui kemungkinan orang yang menjebakmu?" Kepala sekolah berdiri dari tempat duduk, dia menatap lukisan-lukisan yang seperti juga menunggu perkataan dari anak Slytherin tersebut.
"Tidak tahu, Professor."
"Mungkin kita harus bertanya pada Tuan Lee. Mungkin dia punya musuh." Prof Lim berjalan perlahan mendekati Jaehyun yang berada ditengah ruangan.
YOU ARE READING
Jaehyun and his slytherin pride
FanfictionJaehyun seorang pure blood dan seorang slytherin. dia sangat mencintai keluarganya dan housenya. tetapi bagaimana jika dia jatuh cinta pada seorang mud blood dan seorang bocah tidak beruntung yang hidup di Hufflepuff. bagaimana dia harus mempertaha...