Langkah kaki mereka berhenti di sebuah kerumunan, dengan banyaknya baju, aksesoris dan barang-barang yang bisa dijual lainnya. Tangan Jaehyun yang membalut jari-jari Taeyong, menarik tubuh kecil Taeyong mendekati sebuah mobil yang kini tengah memerkan aromaterapi. Jaehyun menyambar salah satunya, lalu mendekatkannya didepan hidung Taeyong.
"Bagaimana?" Kepala itu terangguk perlahan, yang mau tak mau membuat senyum Jaehyun terangkat.
"Tapi aku tidak pernah tahu kalau Tuan Slytherin yang licik ini menyukai aromaterapi?" Serunya dengan tawa ringan yang terdengar.
"Aku juga butuh penenang, Taeyong Lee." Jaehyun menciumnya sekali lagi. "Baiklah aku akan beli ini." Dia berjalan mendekati counter tetapi tak lama kemudian dia kembali mendekati Taeyong.
"Kenapa?" Wajah Taeyong terlihat bingung, apa lagi dengan tingkah Jaehyun yang terlihat mencari sesuatu. "Apa yang hilang?"
"Dompet. Dompet yang berisi uang muggle ku hilang."
"APA?"
"Aku yakin meletakkannya di kantongku, tetapi sekarang tidak ada." Taeyong menghembuskan napasnya pelan, matanya kini terlihat menerawang, memandang jauh dan mendarat di suatu tempat.
"Bobby."
"Eh? Kau bilang apa tadi?" Jaehyun menatapnya dengan intens, membuat jiwa Taeyong kini kembali, menatap Jaehyun sambil menggeleng perlahan.
"Pakai saja uangku dulu." Taeyong merogoh kantong jeansnya. "Tidak ada. Dompetku juga tidak ada."
"APA? Bloody hell."
"Jadi bagaimana? Apa kita pulang saja?"
"Dan membatalkan kencan kita." Jaehyun menggeleng, tak setuju dengan usul Taeyong. Dia sangat susah keluar dari rumahnya dan ketika dia mempunyai kesempatan, rencananya akan gagal hanya karena uang muggle. Sebenarnya mereka masih bisa menikmati kencan di Hogwarts tetapi-
"Kita masih bisa pulang denga-." Perkataannya terhenti ketika Jaehyun kembali menautkan jarinya. Dia mengangguk, ketika Taeyong membalas anggukkannya, dengan cepat Jaehyun menarik tangannya berlari.
***
Taeyong menggigit bibir bawahnya ketika suara kelaparan perutnya terdengar. Dia yakin Jaehyun juga mendengarnya, suara tawa kecil terdengar keluar dari mulut Jaehyun.
"Jangan menertawakanku." Jaehyun berbalik menatap Taeyong dengan tangan yang menutupi mulutnya.
"Apa seharusnya kita pulang saja dari tadi? Kau jadi kelaparan seperti ini." Perubahan yang mendadak itu membuat Taeyong merasa bersalah.
"Aku tahu bagaimana cara mendapatkan uang? Tunggu disini dan lihat baik-baik." Taeyong melepaskan pegangan tangan Jaehyun lalu berjalan menuju keramaian.
Taeyong mengeluarkan sesuatu dari kantong. Dari jarak yang cukup jauh, Jaehyun dapat mendengar bunyi musik, tubuh kecil itu mulai menari dengan lincah. Dia tak tahu jika Taeyong dapat menari dengan selincah itu, tiap lekukannya mampu membuat dia jatuh semakin dalam kepadanya-
"Kita dapat uang."
-bahkan tak tahu bahwa Taeyong kini berada disampingnya.
"Ayo makan burger." Seru Taeyong, dia melompat-lompat seperti anak kecil.
***
Taeyong membuka dengan mulutnya dengan sangat besar, dia seperti ingin memakan langsung burger jumbo yang dia pegang.
"Kau benar-benar lapar." Dengan pipinya yang sangat besar, dia menoleh.
"Memang kau tak lapar." Dengan suara yang tak jelas, karena adanya burger.
YOU ARE READING
Jaehyun and his slytherin pride
FanficJaehyun seorang pure blood dan seorang slytherin. dia sangat mencintai keluarganya dan housenya. tetapi bagaimana jika dia jatuh cinta pada seorang mud blood dan seorang bocah tidak beruntung yang hidup di Hufflepuff. bagaimana dia harus mempertaha...