x | buku harian

172 15 0
                                    

/180404/
perasaku tumpul

/180428/
ada rimbun menetas di atas atap rumahku

/180405/
dia meninggalkanku

/180429/
kutopang dagu seraya menunggu tetes pertama terbentuk

/180406/
beriak-riak guliran basah di pipi

/180430/
kisahnyalah yang paling menggetas detas pun retas jiwa ini

/180407/
ada bulan sabit di wajahnya; menerangi dan mengayomi

/180501/
aku kosong

/180408/
bulan tergantikan terik surya; us us us haus kerongkonganku

/180502/
kulangkahi pecahan beling sebab adikku

/180409/
siomay toko sebelah kelebihan garam dua miligram

/180503/
tetes pertama itu membasahi wajahku

/180410/
bulan sabitnya menyabet jari manisku; yang katanya pernah semanis madu dan ular picik di balik semak-semak

/180504/
baik perdu yang ditelantarkannya maupun aku; menyedihkannya

/180411/
suatu hari nanti, ia akan berhenti menyambangiku

/180505/
ikrarnya selalu mengasihi; namun

/180412/
guyuran kasihnya sungguh menjiwaiku; luar-dalam

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AdiksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang