pada saat malam hari tiba ,
Karina membuka Ponselnya dan mencari daftar kontak yg bernama Lee Hyunki.
lalu Karina langsung memberanikan diri mengirim pesan dengan ucapan "Selamat malam.. anno ini aku Karina"
tak lama kemudian ponsel Karina berdering dan mendapatkan balasan pesan dari Hyunki.
"Maaf , Karina siapa ya? ""Aku Karina temannya JaeIn"
"Maaf... hehee "
"iya gapapa kok"
Karina dan Hyunki akhirnya asik dengan Ponsel mereka masing-masing, berbagai macam topik pembicaraan mereka ucapkan melalu sms.
hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 09.00 dan Karina segera mengakhiri pembicaraannya dengan Hyunki dan bergegas tidur.
-
Bulan telah tenggelam dan mataharipun muncul dengan aktivitas yang baru.
Dan seperti biasa Karina mampir ke sebuah kantin lalu disana ia lagi-lagi tak sengaja melihat Hyunki ada disana juga.
Perasaan aneh Karina mulai kambuh lagi apalagi saat Hyunki memberikan senyuman manis padanya."A..Ada apa denganku? mengapa aku jadi aneh begini ? apakah suatu perasaan dapat berubah? Ini tidak bohongkan? " Gumam Karina di dalam hati kecilnya.
Karina menundukkan kepalanya saat merasa masih terus di pantau dari jauh oleh Hyunki.
dan tidak berapa lama ketika Karina kembali mendongakkan pandangannya, entah mengapa suatu cahaya putih kekuningang yang menyilaukan mata membuatnya kaget bukan main, pandangannya silau tak bisa melihat apapun kecuali warna putih kekuninganlah yang Karina lihat, refleks akibatnya Karina memejamkan matanya dan mengucek-ngucek matanya yang silau beberapa saat.
kemudian Karina mencoba membuka matanya kembali secara perlahan-lahan."A..Astagaaa... dimana aku?" Karina kaget bukan main saat melihat keadaan sekitar telah berubah.
Karina kebingungan karena entah kenapa tiba-tiba dia merasa berada di sebuah hutan rindang yang sedikit menyeramkan,
Karina sedikit menyentuh sesuatu yang aneh di kepalanya,"Tudung..? sejak kapan aku menggunakannya.. oh Ya tuhan .. sebenarnya aku kenapa? bukankah tadi aku berada di sekolah? lalu kenapa aku tiba-tiba berada di tempat sepi ini"
Setetes airmata jatuh karena refleks rasa takutnya.
Karina terus menatap nanar ke sekitar, perlahan menoleh ke arah kanan, kiri ."Aku harus mencari jalan keluarnya, aku tidak boleh tinggal diam"
Tak ada apapun lagi yang harus dipikirkan, Karina harus mencoba melawan rasa takutnya dan mulai melangkahkan kakinya berjalan menelusuri hutan tersebut dengan siaga.
==========================
~~ To : Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Destyned to Love (Complete)
Teen Fictionkadang aku bego..!! kenapa aku berkhayal yang tidak-tidak, kadang aku berkhayal kalau aku akan ditemui seorang pangeran yang menunggang kuda putih dan mengajakku ke istana dan hidup bahagia bersamanya. aku ingin ketemu dengannya dan yakin bahwa aku...