empat

214 22 0
                                    

Sider = puasanya ga diterima

~~~~~~~~~~~~~~///////~~~~~~~~~~~~~~~

Cinta itu banyak sekali cobaannya saat kamu mulai dekat dengan tujuanmu untuk mendapatkannya, tapi jika kamu percaya pasti kamu akan mendapatkannya

~~~~~~~~~~~~~~//////~~~~~~~~~~~~~~~
Mulai sekarang, aku berharap Guanlin terus mencintaiku. Aku berharap kita selalu bersama -pjh

Setelah berdoa Guanlin menatap kakak kelasnya itu. "Semoga dia kita tercapai yah Guan." Kata Jihoon, "umm.." kata Guanlin sambil mengangguk.

Mereka berdua berjalan menuju sekolah. Hanya ada saling menatap dan tidak ada percakapan, sampai Jinyoung yang mendatangi mereka berdua karena bingung kenapa mereka hanya diam.

"Hei Hei Hei! Kenapa kalian diam saja seharusnya mengobrol lah layaknya seorang sedang berpacaran." Kata Jinyoung, "sejak kapan kamu ada disana Jinyoung?" Tanya Jihoon, "sejak kalian hanya saling bertatapan tak ada kata - kata. Membuatku gregetan dengan kalian, apa mungkin so tiang listrik ini tidak memanjakanmu?" Kata Jinyoung, "apa maksudmu Jinyoung, kami biasa aja. Ya man Guan?" Kata Jihoon tersenyum manis ke arah Guanlin.

Melihat itu Guanlin tersenyum sampai terlihat gigi rapinya dan mengaguk. "Jika hyung di sakiti sama dia, aku akan membalasnya dan bisa saja aku merebut hyung darinya." Kata Jinyoung tersenyum sambil memegang bahu Jihoon dan menjauhkan nya dengan Guanlin. Guanlin langsung menarik tangan Jihoon dan menyingkirkan tubuh Jinyoung dari Jihoon "Dia milikku, aku akan menjaganya dan tidak membiarkan dia direbut oleh orang lain." Kata Guanlin, "baiklah, ku pegang kata - katamu itu Guanlin. Lihat saja jika kau berbuat macam - macam dengan Jihoonie hyung." Kata Jinyoung sambil tersenyum dan memberi wink ke Jihoon, Jinyoung pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Dasar bocah tengil." Kata Jihoon, "hyung... hanya milikku bukan milik orang lain." Kata Guanlin, "aku milik ibu dan ayahku, bukan milik kamu saja Guan." Kata Jihoon terkekeh, "terserah hyung saja deh." Kata Guan mencoba ngambek tapi yg di lihat Jihoon dia terlihat lucu.

~~~~~~~~~~~~~~~////////~~~~~~~~~~~~~
Sempai nya di kelas Jihoon duduk di bangkunya, dia terlihat senang. Sampai Hyungseob masuk melihat raut wajah Jihoon yg ceria dia tidak suka.

Lihat saja Jihoon ku balas kau dengan berpisah sama Guanlin -ahn

Lalu dia duduk di bangkunya. Jihoon. Melihat Hyungseob menduduki bangkunya dia langsung menghampiri Hyungseob "selamat pagi Seobie." Kata Jihoon sambil tersenyum, Hyungseob tidak menjawab dia langsung bangkit dan keluar melewati Jihoon begitu saja.

~~~~~~~~~~~~~~~~//////~~~~~~~~~~~~~
"Sabtu ini ulang tahunmu kan hyung?" Tanya Guanlin, "iya, kau masih ingat itu ya Guan." Kata Jihoon, "apa sih yang ga ingat dengan Jihoon Hyung yang populer." Kata Guanlin, "itu dulu, sekarang mah gak." Kata Jihoon sambil terkekeh. "Bagaimana kita merayakannya dirumahku hyung." Kata Guanlin, "benarkah? Aku ingin sekali melihat rumahmu itu yang anak - anak sering bilang rumahmu sangat besar. Tapi aku tidak bermasud.."

"Ya aku tau hyung tak akan mencuri ataupun hanya melihat kemewahanku haha." Kata Guanlin tertawa dan Jihoon pun ikut tertawa. Guanlin dan Jihoon berjalan melewati lorong untuk pulang, mereka tak sengaja melewati Hyungseob dan Woojin saat sedang berdiskusi tentang urusan OSIS.

Hyungseob melihat mereka berdua sedang bermesraan "padahal aku yang lebih cantik dan kaya di banding dia! Seharusnya aku menjadi pasangan Guanlin bukan dia si kalang itu!" Kata Hyungseob, karena Woojin merasa dia berbicara sendiri akhirnya melihat Hyungseob sedang kesal "hei, kau kenapa Seob? Kok kesal?" Tanya Woojin. Karena tak ada respon dia pun mengikuti arah yg sedah Hyungseob sedang dilihatnya.

Sincerity Boy (Deepwink)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang