Slow Ending

7 0 0
                                    

Perlahan, namun pasti
Hanya itu yang tersisa,
Hanya itu jalan satu-satunya

Sekian jauh kaki ini melangkah, menuju kemustahilan yang terus ku kejar, yaitu kamu. Kaki ini semakin tak ingin bertolak. Hanya saja, mata yang melihat kenyataan dan hati yang tidak menerimanya, membuatku mengerti. Kau bukan bagian dari yang diberikan Tuhan kepadaku.

Aku melihatnya, ya, aku melihatnya.

Ribuan hari, aku mengejarmu. Jutaan tapak kaki menjadi akan menjadi saksi, betapa bodohnya aku, yang terus memaksa dan memaksa.

Aku bersyukur, bisa mengejarmu (dulu). Meski akhirnya, semuanya memudar oleh kemustahilan.

Aku tak mengerti. Tapi keadaan berbeda sejak aku putus asa. Mengerti, bahwa kamu. Mengejarmu. Hanya. Sia. Sia.

Hari-hariku. Kini. Tak semenarik saat mencoba menggapaimu. Tapi. Setidaknya. Aku berhenti melakukan hal yang sia-sia.

Setidaknya, aku pernah merasakan bagaimana rasanya memperjuangkan. Meski, ya... Berakhir seperti ini...

Bye... And I will stop
I'am happy watching your smile
Although, I'll never having you
You, and only you,
See you...

~ End

Harus Ya ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang