Sebelas

8.4K 385 9
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT⚠

Vira memejamkan matanya sambil menghirup udara. Ia kini sedang berdiri di balkon kamar Apartemennya. Apartemen ini cukup besar dan mewah. Memiliki 2 kamar yang cukup besar, juga fasilitas yang lengkap. Apartemen mereka berada di lantai 18. Vira melirik balkon di sebelahnya. Itu adalah balkon kamar yang di tempati Azka. Vira menghela nafas lalu membuka ponselnya.

Azka

Vira: Zka bisa ke balkon kamar lo? Tmnin gue.

Azka: Oke gue pake baju dulu. Abis mandi.

Vira hanya membaca pesan Azka. 3 menit kemudian Azka keluar dari kamarnya menuju balkon.

"Bagus juga pemandangannya", komentar Azka. Vira menatap Azka. Seketika Ia tertegun. Rambut Azka yang basah dan berantakan, di tambah baju kaos berwarna hitam, dan gayanya yang sedang memasangkan jam di pergelangan tangannya membuat Vira merasa bahwa Azka... err... cool.

"Udah puas mandangin gue?", goda Azka. Vira mengerjapkan matanya, lalu langsung memalingkan pandangannya ke arah jalanan. Pipinya memerah. Azka terkekeh melihat tingkah Vira yang menurutnya menggemaskan.

"Lo gak siap-siap?", tanya Azka. Vira mengernyit heran.

"Siap-siap ngapain?", tanya Vira.

"Kita kan mau jalan-jalan ke Malioboro. Gimana sih lo." Azka merengut kesal. Vira menepuk jidatnya.

"Sori Zka gue lupa. Ya udah gue siap-siap dulu ya." Vira langsung masuk kamar dan menutup pintu balkonnya. Ia bergegas mandi.

20 menit kemudian Vira sudah siap dengan celana span putih dan baju berwarna biru laut tanpa lengan. Ia juga membawa sling bag berwarna putih yang Ia isi dengan dompet dan ponselnya. Vira keluar kamar dan mendapati Azka yang sedang memainkan ponselnya di depan televisi, sedangkan televisi tersebut dinyalakan.

"Lo boros banget sih, Zka. Lo nyalain televisi tapi gak ditonton", kata Vira sambil mematikan televisi tersebut. Azka nyengir melihat Vira. Vira memutar bola matanya.

"Lo udah ngehubungin Pak Yusuf?", tanya Vira.

"Udah. Palingan bentar lagi sampai. Kita tunggu di lobi aja", ajak Azka. Vira mengangguk. Mereka pun keluar dari apartemen dan menuju lift untuk ke lobi.

*******

Azka dan Vira berjalan bersisian. Vira mengalungkan kamera di lehernya. Beberapa kali Ia dengan sengaja memotret Azka tanpa sepengetahuannya sehingga foto yang dihasilkan berupa candid.

"Eh Zka fotoin gue dong", kata Vira sambil menyerahkan kameranya pada Azka.

"Lo kesini mau jalan-jalan atau foto-foto sih?", gerutu Azka. Vira memanyunkan bibirnya.

"Ya dua-duanya lah. Dan inget ya, yang ngajak ke sini duluan itu elo", kata Vira. Azka mencubit gemas pipi Vira. "Ihh Azka lepas!", protes Vira. Azka terkekeh.

"Lo gemesin banget sih", kata Azka. Vira merasa detak jantungnya tidak normal. Dalam hati Ia berdoa agar jantungnya tidak melompat hanya karena ucapan Azka.

"Yah, blushing deh", goda Azka. Refleks, Vira memegangi kedua pipinya dan hal itu membuat Azka tertawa lepas.

"Ihh Azka lo rese' banget sih!", gerutu Vira kesal. Azka masih saja tertawa. Vira menghentakkan kakinya dan berjalan meninggalkan Azka.

AMARE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang