Empat

11.3K 493 6
                                    

Jika kamu memang tidak menginginkan aku lagi, kumohon bantu aku melupakan mu. Menghilanglah dari hidup ku. Walaupun aku tahu, aku benci karena aku harus melupakanmu.
-annisyatm

Maaf jika ada typo, dan budayakan membaca note di bawah

Happy reading^^

"Loh, Vira?" Yang merasa terpanggil pun menoleh ke belakang.

"Edgar?", tanya Vira.

"Lo udah tahu nama gue?", tanya cowok itu. Vira mengangguk. "Lo juga tahu siapa gue?", tanya Edgar. Vira mengernyit heran.

"Iya. Ketua OSIS kan?", kata Vira. Edgar terlihat menghela nafas, lalu mengangguk.

"Lo siapa sih ganggu aja", kata Azka sebal.

"Dia siapa Vir? Pacar lo?", tanya Edgar.

"Bukan, anak nyasar", kata Vira, lalu terkikik melihat Azka yang memelototkan matanya.

"Ya udah gue duluan ya. Hujannya udah reda", kata Edgar. Vira menoleh ke arah luar. Benar, hujannya sudah reda. Vira mengangguk, dan Edgar meninggalkan Vira dan Azka.

"Lo kenal dia Vir?", tanya Azka.

"Iya. Tadi pagi gak sengaja ketabrak gitu. Terus kata Nana dia ketua OSIS", kata Vira. Azka hanya mengangguk paham.

"Ya udah yuk pulang ntar gue dimarahin bonyok lo", kata Azka. Vira dan Azka pun meninggalkan kafe tersebut. Vira dan Azka membelah jalanan kota Jakarta. Vira menghirup dalam udara saat itu. Ia memang menyukai udara sehabis hujan. Menenangkan.

Sepuluh menit kemudian mereka sampai di rumah Vira.

"Makasih, udah anter gue", kata Vira.

"Sama-sama calon pacar. Apa sih yang gak buat lo", kata Azka.

"Najis", jawab Vira. Azka hanya terkekeh.

"Ya udah gue pulang dulu. Jangan kangen loh ya. Berat", kata Azka.

"Pulang aja sana. Hushh... husshh...", usir Vira. Azka mengerucutkan bibirnya.

"Ya udah. Bye", Azka pun meninggalkan halaman rumah Vira.

Vira menghela nafasnya dan memasuki rumahnya. Di sana ada Lina dan Adit yang sedang menonton televisi.

"Kak Adit ada di rumah tapi kok gak jemput Vira!", kata Vira kesal.

"Loh, bukannya Pak Joko yang jemput?", kata Lina heran.

"Ban mobilnya bocor jadi Vira nunggu lama banget. Terus Papa suruh si Azka anterin Vira pulang", kata Vira.

"Loh, bagus dong lo bisa makin deket sama tuh curut satu", kata Adit dengan enteng.

"Ihh Kak Adit malah gak bagus tahu! Dia itu nyebelin!", kata Vira kesal.

"Memangnya kenapa sayang, kok kamu kelihatan gak suka gitu sama Azka?", tanya Lina sambil merangkul Vira. Lina menuntun anaknya untuk duduk di sofa.

"Ya gak suka lah! Mama tahu gak dia tuh iseng banget sama aku! Terus juga dia sering bilangin aku calon pacar sama dia. Kesel banget aku Ma!", adu Vira. Lina tersenyum penuh arti.

"Mungkin itu artinya dia suka sama kamu, sayang", kata Lina.

"Dih, suka? Nana sama Livia bilang dia tuh sering jalan sama cewek, Ma. Terus ceweknya gonta ganti terus. Dikira dia Vira mau apa jadi mangsanya dia! Ogah", kata Vira yang makin kesal.

"Alah, lo nya aja yang jual mahal", kata Adit.

"Ihh Kak Adit ngeselin!"

*******

AMARE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang