Percayalah ada yang lebih menyakitkan dari sekedar mengucapkan kata rindu. memendamnya dalam diam karna kamu yang aku rindukan kini sudah sepantasnya aku lupakan dalam bentuk kenangan. Salah kah aku kalau apa yang aku rasakan ini adalah sebuah rasa yang gak pernah sekalipun pudar dari awal kita berpisah? Salahkan aja aku dari semua yang pernah terjadi di antara kita. Karna dari awal aku yang terlalu bodoh dan percaya dengan rasa yang kamu tawarkan begitu indahnya, hingga akhirnya kamu sendiri yang membuat rasa itu menjadi kesakitan untuk ku. Salahkan aku yang terlalu terbuai akan rasa dan janji yang kamu ucapkan dengan manisnya. Ya, aku yang salah. Kemana seharusnya aku membawa rindu yang tersesat ini? Haruskah aku menemukan jalan pulang nya sendiri, sementara jalan satu-satunya pulang adalah kamu dan kamu sedang berbahagia dengan pilihan baru mu itu. Kemana aku harus membawa rindu ini? Ternyata berjuang menahan rindu di saat kita gak bersama jauh lebih menyakitkan daripada dulu menahan rindu pada saat kita bersama. Entahlah, aku sendiri juga gak tau apa yang harus aku lakukan. Memendamnya atau malah memberitahumu. Konyol rasanya kalau aku memberitahumu tentang rindu yang gak sepantasnya ini. Memendamnya pun membuatku semakin sakit. Harus kah aku mengusir rindu ini? Tapi bagaimana caranya? Bantu aku berjuang melepaskan rindu yang gak sepantasnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rindu
Teen FictionKalau first love never die, Mungkin garis tidak harus menangis.mungkin luka itu tidak harus mengarah pada mata dan membuatnya terluka.mungkin garis akan semakin seperti garis,garis lurus. Tapi,cinta ternyata punya garisnya sendiri.sebuah garis meran...