Chapter 1

595 34 1
                                    


Pagi itu wali kelas sekaligus guru matematika mereka yang kita kenal sebagai Pak Park memperkenalkan murid baru di kelas mereka, "Semuanya, kita kedatangan murid baru. Dia berasal dari luar Negeri" kata Pak Park, "Sekarang tolong sebut namamu dan ceritakan tentang dirimu" perintahnya pada gadis yang sedang berdiri di sampingnya

"Halo semuanya, namaku Lala. Usiaku 16 tahun, aku berasal dari Indonesia, tinggal di Jakarta sejak lahir. Aku pindah kesini karena ingin belajar sejarah di Korea" jelas gadis bernama Lala, "Karena Lala baru pertama kali berada di sini, jadi mohon kalian semua bantu dia" ujar Pak Park

"Iya pak" seru semua anak di kelas kecuali 3 orang pendiam di sana, "Lala silahkan duduk di kursi yang ada di depan Seira" kata Pak Park menunjuk ke meja dan bangku kosong di depan wanita cantik berambut putih dan bermata merah, 'wah mirip sekali dengan boneka' batin Lala

Lalu Lala memperhatikan semua anak di kelas selama berjalan ke tempat duduknya, semua orang di sini kecual 3 orang adalah orang asli Korea. Lalu matanya tertuju pada pria pendek berambut putih dan bermata merah, 'agak mirip dengan yang namanya Seira' batin Lala

Akhirnya setelah Lala duduk di tempat duduknya yang ada di depan Seira, mata Lala terpaku pada pria yang duduk di dekat jendela, 'tampannya....' Batin Lala terkagum-kagum. Dia sering melihat orang-orang tampan di televisi dan majalah, di majalah yang terbit sebulan sekali miliknya selalu ada lima halaman yang membahas 10 pria terseksi di dunia atau 10 orang tertampan di dunia sekaligus profilnya

Di kelas ini, dia menemukan pria yang lebih tampan dibandingkan yang ada di majalah. Walaupun tidak (Uhuk! Uhuk!) seksi tapi pria yang duduk di dekat jendela dan terus menatap pemandangan itu mampu mengalahkan ketampanan seluruh artis dan model di dunia, bahkan bisa membuat seluruh model dipecat dan semua agensi pemotretan mengincarnya

Bicara soal tampan dan seksi, Lala teringat kejadian tadi pagi

Flashback

Pak Park setelah selesai menjaga gerbang langsung mengantarkan Lala yang merupakan murid baru di SMA YE RAN ke ruang kepala sekolah, tumben sekali hari ini tidak ada yang telat bahkan Shinwoo tidak terlambat hari itu saat dia yang jaga gerbang

Sampai di depan ruang kepala sekolah, Pak Park mengetuk pintunya terlebih dahulu, "Silahkan masuk" ujar kepala sekolah yang ada di dalam ruangan, "Pak saya membawa murid baru" ucap Pak Park, "Oh itu pasti Lala, silahkan masuk Lala" kata kepala sekolah

Lala masuk ke ruang kepala sekolah dan bengong melihat penampilan kepala sekolahnya, di mejanya ada papan namanya 'Kepala Sekolah Lee'. Kepala sekolah tersenyum sambil bicara dengan Lala, "Apa kau paham bahasa Korea? Bisakah kau bicara dengan Bahasa Korea?" Tanya kepala sekolah padanya, "Bisa" jawab Lala yang belum sadar, "Baiklah. Jadi nanti kelas pertamamu ada di ruang kelas yang ada di lantai 2, untuk jadwal pelajaranmu nanti akan diberikan oleh Pak Park yang tadi jaga gerbang sekaligus wali kelasmu. Jika ada kesulitan.... Lala, apa ada masalah?" Tanya kepala sekolah yang melihat Lala terus bengong

"Anda kepala sekolah sungguhan kan? Bukan model majalah yang sedang menyamar???" Tanya Lala blak-blakan. Karena kepala sekolah lebih tampan dibandingkan model dan artis yang sering dia lihat di tv dan majalah. Bahkan dengan postur tubuhnya, dia terlihat lebih seksi, "Ha ha ha... Tentu saja saya kepala sekolah sungguhan. Mana ada model majalah menyamar jadi kepala sekolah pagi-pagi begini" jawab kepala sekolah dengan tawa ramah

Tapi terasa dibalik senyum dan tawa ramahnya tersirat kesombongan yang seakan-akan bilang, 'Tentu saja aku lebih tampan dan seksi dibanding orang-orang payah yang gadis ini sering lihat di majalah'

End to flashback

Malu juga Lala mengingat kejadian tadi pagi, apalagi dia bicara blak-blakan di depan kepala sekolah. Sambil terus memperhatikan pria yang menatap jendela itu, Lala berpikir kalau mungkin kepala sekolah dan pria itu adalah orang tertampan di dunia. Sepertinya Lala harus membuang jauh-jauh kekagumannya pada model-model favoritnya

Merasa diperhatikan, pria itu memalingkan wajahnya dari pemandangan di luar jendela dan menatap Lala, dan Lala membalasnya dengan senyum dan melambaikan tangannya pada pria itu, pria itu tidak membalas senyuman yang diberikan oleh Lala melainkan menatap gadis itu terus. Setelah Lala dan pria itu bertatapan cukup lama, akhirnya pemuda itu kembali mengalihkan wajahnya dan memperhatikan pemandangan di jendelanya lagi

Lala sudah memaklumi kalau senyumnya tak dibalas, karena pria yang sedang menatap jendela itu adalah orang asing dari Negara lain. Dan ada beberapa Negara dimana kau tidak membalas senyuman orang yang tak kau kenal. Kemungkinan pria itu berasal dari salah satu beberapa Negara itu

Di Korea dan Indonesia, ketika ada orang asing tersenyum padamu kau pasti akan membalas senyumnya, "Anak-anak, saya punya pengumuman penting untuk kalian" ujar Pak Park. Satu kelas langsung memperhatikan kecuali pria yang menatap jendela

"Kalian harus membentuk kelompok berisi delapanorang untuk tugas kelompok, lusa setiap kelompok harus membawa tiga jenismasakan. Masakan kelompok mana yang paling enak dan paling sering dicoba, makakelompok tersebut akan mendapatkan nilai paling tinggi" ujar Pak Park lagi

~~~~~~~~~


"Kamu berasal dari Indonesia?" "Indonesia seperti apa?" "Dulu sekolah dimana?" "Kok bisa Bahasa Korea" "Kamu suka makan apa?" "Hobimu apa?" berbagai macam pertanyaan dilontarkan oleh anak-anak di kelas Lala, "Iya aku dari Indonesia, Indonesia seperti Korea tapi masih berkembang dan hanya punya 2 musim, dulu aku sekolah di salah satu sekolah swasta di Jakarta dimana ada pelajaran Bahasa korea karena itulah aku bisa Bahasa korea, makanan kesukaanku banyak sekali, hobiku adalah membaca buku sejarah" kata Lala menjawab pertanyaan mereka. Dia dikelilingi semua teman-teman sekelasnya pada saat istirahat

Lalu muncul pria berambut merah yang ada plester di hidungnya langsung bilang, "Hei Lala jadi anggota kelompokku yuk!!!" ajaknya mengagetkan Lala dan semua murid yang sedang betanya-tanya padanya, "Hah?" ucap Lala dan semua murid bingung

"Dasar Shinwoo, perkenalkan diri dulu dong" tegur seorang wanita cantik di belakang Shinwoo, "Im Suyi!?" seru Lala terkejut, "Wah ada yang sadar tuh kamu model" ledek Shinwoo pada Suyi dan Lala, "Kok bisa langsung tahu aku Suyi sungguhan?" Tanya Suyi pada Lala, "Tentu saja tahu, kamu salah satu model favoritku" ujar Lala gembira

Suyi tertawa ringan, "Maafkan Shinwoo yang tiba-tiba mengajakmu tanpa memperkenalkan diri" ujarnya, "Tidak apa-apa" balas Lala, "Memangnya di kelompok kalian sudah ada berapa orang? Siapa saja anggota kelompok kalian?" Tanya Lala penasaran

"Ada Shinwoo, aku, Ikhan, Yuna, Seira, Regis, dan Rai" jawab Suyi menunjuk orang-orang yang dia sebut namanya. Rupanya pria tampan yang (masih) menatap jendela itu namanya Rai...

"Kita kurang 1 orang dan kuputuskan kamu saja yang ikut bergabung dengan kami' kata Shinwoo, "Wah terima kasih. Tapi kenapa memilihku?" Tanya K pada Shinwoo, "Habis kamu kelihatannya jago masak" jawab Shinwoo entah asal atau benar

Lala tertawa pelan, "Aku memang jago masak. Sayangnya tak bisa masak masakan korea" jawab Lala merasa tidak enak, "Tidak apa-apa. Lusa nanti kita bawa satu jenis makanan Indonesia dan dua jenis makanan Korea. Ada tidak masakan Indonesia yang terkenal enak?" Tanya Shinwoo

Lala berpikir, "Ada satu makanan yang walaupun sudah lewat tren tapi masih terkenal. Namanya adalah Ayam Geprek" jawab Lala, "Ayam Geprek?" Tanya Seira yang tertarik, "Iya. Ayam yang digoreng sedikit crispy dan dipukul saat matang kemudian diberi sambal yang dibuat dari kira-kira 10-50 biji cabai" mendengar jawaban Lala, Shinwoo langsung mengipas-ngipas mulutnya, "Baru dengar saja kok aku mendadak merasa kepedesan ya" ucap Shinwoo ngeri

"Tapi boleh tuh dicoba. Kita bisa belajar buat hari ini atau besok" ucap Yuna, "Wah aku setuju" balas Ikhan, "Kalian gak takut kepedesan?" Tanya Shinwoo, "kalau kita kepedesan, kita suruh Shinwoo yang habiskan" canda Ikhan yang kemudian membuat Yuna, Suyi, dan Lala tertawa

"Bagaimana kalau kita coba belajar membuat ayam Geprek dan makanan lain hari ini?" usul Yuna, "Ayo kita buat di rumah kepala sekolah!" kata Shinwoo setuju yang mengagetkan Lala, "Loh kok di rumah kepala sekolah? Bercanda ya?" Tanya Lala

"Tidak" jawab Yuna, "Kami sering ke rumah kepala sekolah. Lagipula Rai, Regis, dan Seira tinggal bersamanya" tambah Ikhan, "oh"jawab Lala merasa aneh dengan jawaban itu

(To be continue in chapter 2)

Bagaimana dengan chapter 1 ini? cerita ini dikhususkan untuk teman baikku yang memberikan ide untuk cerita ini dan certia saya sebelumnya. Sampai jumpa lagi di chapter 2~

Raizel x OC: Cinta adalah berkah dan malapetakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang