Chapter 6

333 23 2
                                    

Setelah membawa semua orang yang pingsan di lapangan ke rumah sakit, mereka mengajak Lala ke rumah Frankenstein. Seira meminjamkan rok dan celana dalamnya pada Lala sedangkan Lala membuang celana dalam dan roknya karena malu, untuk pembalut Lala bersyukur karena dia selalu membawa satu buah pembalut di tasnya

Di ruang tamu Frankenstein langsung menanyakan Lala apa saja yang dia tahu soal mereka, dan Lala menjelaskan tentang bangsawan, werewolf, lukedonia, noblesse, werewolf, dan manusia modifikasi secara lengkap!

"Apa kau tahu apa itu union?" Tanya Frankenstein padanya Lala, "Tidak tahu" jawab Lala jujur. Frankenstein pun menjelaskan apa itu union dan apa saja yang mereka hadapi selama ini, "Setelah Crombell berhasil kami kalahkan, tetua 3 mengambil alih union dan menghapus data tentang monster dan senjata yang mampu menghapus seluruh ras di dunia. Yang menyerang sekolah tadi pastinya bukan union" jelas Frankenstein

"Begitu..." ucap Lala berusaha tenang sambil meminum tehnya. Di samping Lala ada Rai yang ikut minum teh. Dia sejak dulu percaya kalau makhluk seperti mereka ada, namun tak menyangka ada di sekelilingnya! Ditambah lagi makhluk bernama Noblesse sedang duduk di sampingnya sambil minum teh

"Dari mana kau dapat buku seperti itu?" Tanya Frankenstein penasaran, "Ketika aku memutuskan untuk meninggalkan panti asuhanku, pemilik panti memberikan buku yang katanya sedang kupegang saat pertama kali aku ada di depan panti asuhan" jawab Lala jujur

"Bagaimana kau bisa ada di depan panti asuhan?" Tanya Frankenstein lagi, "Aku juga tak ingat. Tapi yang kuingat adalah ketika aku berusia enam tahun aku sudah berdiri di depan panti asuhan memegang sesuatu dengan kedua tanganku. Pada saat itu aku tak tahu kalau yang kupegang adalah buku" jawab Lala masih mengingat jelas

"Jadi... Pada saat itu kau tidak tahu siapa dirimu, siapa orang tuamu, dan kenapa kau bisa berada di sana?" kata Frankenstein menyimpulkan, "Iya begitulah, tapi entah kenapa aku tahu namaku Lala. Selain itu aku tak tahu" jelas Lala

"Hm..." Frankenstein melamun berpikir sendiri, "Boleh kulihat seperti apa buku itu?" Tanya Frankenstein pada Lala, "Boleh, tapi buku itu Bahasa Indonesia dan ada di apartemenku. Bagaimana kalau besok saja?' jawab Lala, "Tidak perlu menunggu besok. Aku bisa mengambilnya di apartemenmu sekarang dan jangan khawatir, aku bisa Bahasa Indonesia" jawab Frankenstein

"Beritahu saja alamat apartemenmu dan di mana kau menyimpannya" ucap Frankenstein, Lala ragu tapi langsung menulis alamat apartemennya, nomor kamarnya, dan dimana dia menyimpan bukunya di atas kertas yang dia keluarkan dari tasnya

Frankenstein langsung pergi begitu saja, "Bisakah dia menemukannya?" Tanya Lala pada Rai. Soalnya Frankenstein tak pernah datang ke apartemennya, mana mungkin tahu seperti apa isi rumah Lala, "Frankenstein bisa menemukannya" jawab Rai langsung

"Oh" balas Lala yang meminum tehnya lagi, "Rai" ucap Lala memanggil Rai, "Kenapa tadi di sekolah kau duduk disampingku di perpustakaan, mengikutiku keluar dari sana, dan kenapa sekarang kau duduk disampingku lagi?" Tanya Lala

"... Aku tidak tahu" jawab Rai yang membingungkan Lala, "Aku merasa semakin hari kau semakin cantik, semakin menarik sampai aku ingin terus berada di sampingmu. Entah kenapa hari ini kau sangat menarik sampai aku tidak mau jauh-jauh darimu" jawab Rai dengan wajah datar tapi jujur

BLUSH! Entah kenapa jawaban Rai membuat wajah Lala memerah, "Mak... Maksudmu???" Tanya Lala yang merasa gugup secara tiba-tiba, "Aku sendiri tak tahu" jawab Rai tenang. Sekarang Lala paham kenapa Rai tidak menjawab pertanyaannya tadi sore di perpustakaan

Itu karena Rai tak tahu harus menjawab apa

Tak lama setelah itu Frankenstein sudah kembali dengan buku berjudul 'Rahasia dunia' yang tidak tertulis nama pengarangnya, "Aku sudah membaca buku ini, semua yang ada di buku ini tepat semua" kata Frankenstein serius, "Seharusnya buku seperti ini tidak ada, lebih tepatnya tidak dicetak ataupun diterbitkan. Dan Lala bisa memilikinya tanpa ingat bagaimana dia bisa mendapatkannya" tambah Frankenstein

Raizel x OC: Cinta adalah berkah dan malapetakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang