Chapter 2

405 27 3
                                    


Hari itu juga setelah pulang sekolah mereka langsung ke supermarket dan membeli bahan masakan untuk membuat Ayam Geprek, "Terus kita mau belajar buat apa lagi selain Ayam Geprek?" Tanya Lala pada Shinwoo, "Ramyeon" jawab Rai tiba-tiba yang mengagetkan Lala karena sejak pagi sampai sekarang Rai baru bicara

'suaranya indah sekali' batin Lala terkagum, "Rai jangan Ramyeon, nanti bengkak kalau kita bawa ke sekolah" tegur Shinwoo tak setuju disertai anggukan Ikhan. Terlihat kekecewaan di wajah Rai, "Bagaimana kalau Kimbap? Tapi kita tambah bulgogi di dalamnya" usul Lala, "Wah ide yang bagus" ujar Suyi setuju, "Lalu makanan ketiganya apa?" Tanya Ikhan berpikir

"Ramyeon" jawab Rai lagi, "Rai, pokoknya makanan lain selain Ramyeon!" balas Shinwoo. Wajah Rai semakin kecewa. Lala tertawa kecil karena dia merasa tingkah Rai seperti anak kecil, "Jangan ngambek begitu, nanti aku buatkan Ramyeon" kata Lala bercanda

Rai menatap Lala, kemudian berjalan dan mengambil satu bungkus Ramyeon instant di rak Ramyeon. Lalu dia berjalan ke arah Lala dan memberikan satu bungkus Ramyeon instant itu ke Lala, "Kau mau aku buatkan ini?" Tanya Lala tak menyangka Rai menganggap serius candaannya. Rai langsung mengangguk

"Baiklah" balas Lala mengambil bungkus Ramyeon yang diserahkan padanya dan memasukkannya ke keranjang, "Wah Rai memintamu untuk membuatkan salah satu Ramyeon kesukaannya" sahut Shinwoo, entah kenapa muncul warna merah di pipi Rai yang sering disebut blushing

"Eh ini salah satu rasa kesukaannya?" Ujar Lala membaca rasa Ramyeon yang diminta oleh Rai untuk dia buatkan, "Iya setiap kali kami kesini Rai sering membeli rasa itu" jawab Ikhan

'Dia mempercayakanku untuk memasakkan masakan kesukaannya' batin Lala yang entah kenapa merasa senang, "Lala wajahmu memerah" ucap Regis tiba-tiba, "Benarkah?" Tanya lala tak percaya. Seira menganggu mengiyakan ucapan Regis

Lala sendiri kebingungan kenapa wajahnya memerah, "Kau sakit?" Tanya Rai, "Tidak" jawab Lala. Rai langsung menaruh telapak tangannya di kening Lala

DEG! DEG! DEG! Lala merasa jantungnya berdetak kencang. Tangan Rai terasa begitu hangat di keningnya, "Wajahmu tambah merah" ucap Rai yang kemudian menurunkan tangannya ke leher Lala, "Apa.... Apa yang kau lakukan?" Tanya Lala pada Rai, "Mengukur suhu tubuh kalau manusia sakit" jawab Rai tenang

Lala merasa heran karena Rai menjawab seakan-akan baru mempelajari hal seperti itu, "Aku baik-baik saja" ucap Lala menyentuh tangan Rai yang ada di lehernya untuk menurunkan tangannya. Ketika keduanya sadar kalau tangan mereka saling menyentuh, wajah keduanya memerah

"Jangan-jangan mereka berdua sakit" tebak Regis khawatir, "Aku rasa mereka tidak sakit" pendapat Ikhan, "Lalu mereka kenapa?"Tanya Regis, "Regis, kau sungguh-sungguh tidak paham ya?" kata Shinwoo balas bertanyasambil menatap Rai dan Lala dengan tatapan iri, 'kapan aku tidak jomblo lagi'batin Shinwoo nangis dalam hati 

~~~~~~~~~~

Sampai di depan rumah kepala sekolah, mereka langsung disambut kepala sekolah dengan senyum ramah, "Kok kalian bawa bahan masakan banyak sekali?" Tanya kepala sekolah, "Kami mau belajar masak untuk lusa nanti" jawab Shinwoo. Lala terus diam di sana, bukan hanya karena bagusnya isi rumah kepala sekolah tapi karena malu dengan kejadian tadi pagi di kantor kepala sekolah

Belum lagi Rai tak melepaskan gandengan tangannya dari Lala. Ya, sejak tadi di supermarket setelah Lala memegang tangan Rai yang meraba suhu tubuhnya, Rai tidak mau melepaskannya. Bahkan sampai sekarang, "Rai aku tak akan bisa latihan memasak kalau kau terus menggandeng tanganku" tegur Lala pada Rai

Sekarang mereka berdelapan ada di dapur, Yuna dan Suyi sudah mengeluarkan semua bahan masakan mereka, Seira menyapkan peralatan memasaknya, Regis menyiapkan piring untuk menaruh makanan, sedangkan Shinwoo mengerjai Ikhan dengan cabai di tangannya. Lala tak bisa melakukan apa-apa karena Rai masih menggandeng tangannya

Raizel x OC: Cinta adalah berkah dan malapetakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang