"Teryata banyak ya yang pingsan hari ini, apa memang selalu seperti ini ya saat world tour? " tanya saah satu staf pada staf lainnya menggunakan bahasa Korea.
"Mungkin saja, aku tak yakin. Kau tahukan ini pengalaman pertama ku mengikuti world tour " jawab staf itu.
"Oh iya. Kau kan baru kali ini ikut world tour, aku lupa. Maafkan aku"
"Tak apa. Oh iya tadi aku melihat dia"
"Dia siapa maksudmu? "
"Itu, dia yang bernama Ki "
"Oh, Ki Young Jae, kenapa dengannya? "
"Dia membawa penonton yeoja yang pingsan di tenda staf dekat tenda Seventeen. Bukan di tenda penampungan. Dan sampai sekarang, dia belum keluar juga."
"Oh, mungkin saja yeoja itu temannya"
Saat kedua staf itu sedang asik bebincang, tiba-tiba seorang namja menghampiri mereka. "Apa maksud dari perkataan kalian? "
"Ah, Wonwoo-ya. Apa percakapan kami mengganggu mu?"
"Bukan begitu, aku hanya ingin tahu apa yang kalian bincangkan. Karena tadi aku mendengar kata yeoja", tanya Wonwoo
"Oh itu tadi ada salah satu staf yang membawa penonton pingsan ke tenda staf di sebelah tenda Seventeen"
"Jadi begitu, baiklah. Terima kasih, dan maaf menganggu percakapan kalian".
"Tak apa, mungkin kami juga mengganggu mu. Sama-sama Wonwoo-ya". Setelah mendengar jawaban staf itu Wonwoo segera pergi setelah sebelumnya sedikit membungkukkan kepala pada kedua staf itu. Wonwoo pergi menuju tenda disebelah tenda Seventeen, di depan tenda dia mendengar suara sorang namja.
"Kok lo ada disini sih? " suara dari seorang namja yang mencoba mengajak ngobrol yeoja yang sedang pingsan itu. Tetapi yeoja yang masih pingsan tidak dapat menjawab dan pertanyaan itu menguap di udara. Keheningan kembali menerpa tenda itu, dan namja itu kembali bertanya mengunakan bahasa Indonesia yabg tidak begitu dimengerti Wonwoo, "Gue baru tahu kalo lo suka cowok-cowok model kayak mereka," dan pertanyaan itu kembali tak mendapat jawaban. "Lo tunggu disini, gue keluar sebentar. Dan saat gue kembali, gue harap lo masih disini," setelah mengatakannya pria itu keluar dari tenda.
Melihat namja itu berjalan keluar, Wonwoo segera bersembunyi. Saat melihat bahwa namja itu berjalan me jauh, Wonwoo segera memasuki tenda. Disana dia melihat seorang yeoja yang sedang terbaring sambil menutup matanya, dan ternyata yeoja itu adalah Arve. "Ternyata yeoja yang dimaksud kedua staf itu adalah kamu, jadi yang waktu itu kulihat tidak salah? " tanya Wonwoo. Saat di food court Wonwoo tak sengaja melihat poster Seventeen disalah satu tas belanja Arve, saat Arve sedang mengambil tas belanjaannya. "Apa saat itu kau tak mengenali kami, kau benar-benar carat yang tidak peka", lanjutnya sambil tersenyum kecil melihat pentanyaannya yang tidak mendapat jawaban, segera saja Wonwoo pergi duduk di kursi pojok yang tersedia di tenda. Duduk di pojok sambil mengamati Arve.
Saat sedang mengamati Arve, Wonwoo melihat pergerakan dari tubuh Arve. Dan tak lama Arve terbangun sambil berteriak, "Wonwoo-ya?". Karena pergerakan tiba-tiba Arve membuat kursi yang ditidurinya bergoyang, dab tubuhnya terjatuh.
BUGH
Melihat Arve yang terjatuh sedikit membuat Wonwoo terkejut, tapi rasa terkejut itu berganti menjadi rasa geli. Segera Wonwoo menahan tawanya, agar Arve tak meyadari keberadaannya. Suara dering ponsel Arve dari dalam sling bag nya, me galihkan perhatian Wonwoo.
Wonwoo sibuk mengamati ekspresi Arve yang sering berubah-ubah. Ternyata dia tipe orang yang ekspresif, batin Wonwoo. Wonwoo terus mengamati Arve, sampai dia melihat Arve yang menutup matanya sambil duduk bersandar pada kursi. Melihat itu, Wonwoo diam-diam pergi keluar dari tenda.
-------------
"Kau darimana saja hyung? "Tanya Mingyu kepada Wonwoo, sesampainya ia di tenda.
"Dari menyapa para staff? " jawabnya.
Mingyu bingung dengan jawaban asal Wonwoo, maka dari itu ia bertanya lagi, "Maksudmu hyung? Kenapa kau menyapa para staff? "
"Mingyu-ya biarkan Wonwoo istirahat sebentar. Bertanya nanti saja saat kita di hotel" Seungcheol berusaha menghentikan rasa penasaran Mingyu, dan Wonwoo merasa sangat beruntung karena Seungcheol menghentikan rasa penasaran Mingyu.
-------------
"Kenapa lama sekali? Aku sudah menunggumu"
"Kau menungguku apa menunggu makanan ini? " tanya Tan sambil memasuki tenda.
"Ya makanannya lah, tapi jika aku mengatakan menunggu makanan bukan kamu, bagaimana bisa makanan ini sampai disini? "
"Terserah kau saja. Ini pesanan mu? " Tan terlihat mengacuhkan jawaban Arve, dan menyerahkan bungkusan berisi makanan.
"Thank you Tan. The best deh"
"Iya"
Keadaan kembali hening, Arve sibuk makan dan Tan sibuk dengan hpnya.
"Ngomong-ngomong bagaimana bisa aku sampai di sini? " Arve bertanya dengan mulut menelan makanannya"Aku minta tolong staff memabawamu kesini. Tapi aku baru tahu bahwa tenda penampungan seperti ini. Ku kira tempatnya ramai karena banyak orang yang pingsan. Tapi, disini sepi dan hanya ada kau dan aku".
"Entahlah Tan aku tak tahu, mungkin karena tenda penampungan penuh aku jadi disini. Bagaimana kau berbicara pada staff itu? Setahuku kau tidak terlalu lancar berbahasa inggris".
"Ya aku memang tak lancar, tapi bukan berarti tidak bisa kan? Aku hanya berbicara biasa. "
"Maaf maaf. Bukannya aku mau mengejek, hanya aku bingung saja. Staff itu paham dengan yang kau katakan. Luar biasa"
"Hmm.. Kau mengejekku ya?"
"Peace.. Hehehe "
Keadaan kembali hening, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing sampai tiba-tiba datang seseorang. "Kau sudah sadar? " tanya orang itu, "Bagaimana keadaanmu? Kau merasa pusing?" lanjutnya.
"Tidak aku baik" jawab Arve.
"Kau kenal dengannya? " bisik Tan pada Arve.
"Tidak. Tapi aku merasa familiar dengan sosoknya" bisik Arve pada Tan. Melihat kedua perempuan didepannya berbisik-bisik, lelaki itupun menghampiri mereka.
"Ehm.. Aku belum mengenalkan diri ya? ", pertanyaan retoris itu sudah pasti tidak mendapat jawaban dari mereka, jadi dia langsung mengenalkan diri. "Aku–"
To be continued..
Mau curhat sedikit, kemarin-kemarin aku udah nulis ini bab, tapi karena gak kesimpen jadi nulis lagi. Itupun gue nulis sambil mbatek, kok bisa hilang lho. Hilangnya itu dari awal cerita sampe Wonwoo keluar tanda, itu banyak banget kan? Jadi, karena pengen update, aku tulia lagi. Ini.. Sekalian mau ucapin selamat menunaikan ibadah puasa. Selamat sahur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa! When we meet
FanfictionKetemu bias siapa yang nggak seneng coba? Termasuk Arve yang ketemu sama biasnya secara tiba tiba...lalu apa yang terjadi dengan Arve saat ketemu biasnya?