TWM 1

10.8K 381 9
                                    

Yuhuii readers terima kasih telah membaca cerita lanjutan dari My Perfect Empress semoga kalian like yahh......

Salam membaca dari author.

###___

Author POV

Hidup dari keluarga miskin, menjadikan sosok Xia Lin atau Weng Zi harus menyembunyikan identitasnya sebagai seorang wanita, dan berpura-pura menjadi seorang pria agar dia tidak ditangkap dan di jual dirumah para penghibur.

Sampai saat ini, bahkan sampai ia berumur 25 thn, umur yang terbilang sudah dewasa.

Ibu Weng Zi atau Xia Lin telah meninggal saat ia berumur 15 tahun dan ayahnya menikah lagi dengan seorang janda tampa anak yang merupakan pemilik sebuah penginapan kecil di kerajaan Ming.

Sebenarnya ayah Xia Lin telah memerintahkannya untuk kembali menjadi sosok wanita, namun Xia Lin yang sangat menyayangi alm.ibunya lebih memilih jalan yang merupakan pilihan ibunya, yaitu menjadi seorang pria.

Hidup Xia Lin bisa di bilang sangat bebas, bukan seperti para wanita yang di kurung di rumahnya sampai datang sebuah pinangan.

Ayah dan ibu tirinya jarang memperhatikannya karena mereka terlalu sibuk dengan penginapan, kini penginapan itu telah menjadi penginapan besar.

###

"Weng Zi" panggilan dari sosok pria gemuk membuat seorang Weng Zi berbalik.

Pria gemuk itu tampak melambaikan tangan memanggil Weng Zi, dengan langkah pelan Weng Zi menghampiri Young Po teman seperjuangannya dari kecil.

Baru beberapa langkah yang di ambil oleh Weng Zi, ia sudah dikejutkan dengan tubuh seseorang yang menimpanya dari belakang.

Tubuh pria itu jatuh di tanah, wajahnya tertutup kain dan berpakaian serba hitam, tubuhnya penuh dengan luka tebasan pedang.

Weng Zi menunduk memperhatikan setiap sudut dan setiap luka yang ada di tubuh pria itu, Young Po dan para warga yang lewat menghampiri Weng Zi dengan panik.

"Weng Zi siapa dia?" Tanya Young Po panik, Weng Zi masih terlihat meneliti sampai akhirnya ia membuka suara.

"tidak tau! yang jelas dia terluka parah..." Weng Zi memotong perkataannya beralih menatap sekeliking.

"Kita harus menolongnya" sambung Weng Zi.

"Caranya?"

"Aku tidak mungkin membawanya ke penginapan, kita harus bawa dia ke perguruan" ucap Weng Zi.

"tapi, baiklah!!"

Young Po sedikit berlari mengambil kuda yang tadi di tunggangi oleh Weng Zi, dan dengan hati-hati Weng Zi dan Young Po mengangkat tubuh pria itu naik ke atas kuda.

Saat sampai di perguruan, tampak murid perguruan Ying menghampiri Weng Zi.

"Siapa dia?" Tanya beberapa teman seperguruan Weng Zi.

"Tidak tau, aku menemukannya terluka!" Jawab Weng Zi yang sudah membopong tubuh pria itu masuk.

Pria itu kini terbaring ke sakitan di sebuah tempat tidur kecil, yang digunakan untuk para pasien sakit.

"akhirnya kau datang, So Shan aku membutuhkan bantuanmu"

Wanita yang bernama So Shan itu memasuki tempat dengan raut wajah yang keterlaluan panik, "aku tau! Tapi siapa lelaki ini, jangan-jangan-" So Shan menggantungkan kalimatnya, ia beralih manatap ngeri ke Weng Zi.

"Jangan-jangan apa?" Sambung Weng Zi.

"Jangan dia seorang pembrontak atau mungkin seorang pencuri!" Sambung So Shan yang tampak ngeri.

"Sutt..bagaimana jika dia mendengarnya" papar Weng Zi memperingatkan So Shan, wanita ini memang selalu berucap secara langsung tampa melihat keadaan.

"Kau yakin akan menolongnya? Dia seperti penjahat! Lihat saja dia memakai tutup wajah"

"Entahlah! Tapi hatiku bilang, aku harus menolongnya yang ku tau dia sedang kesakitan" ucap Weng Zi yang mulai melirih.

"Hati! kau punya hati?" Tanya So Shan konyol yang langsung mendapat tatapan horor dari dari Weng Zi.

So Shan yang merupakan anak dari pemilik perguruan Ying, Luo Tyan Ying, memanglah terkenal pintar meramu obat, walau tidak sepintar bibinya alias Ratu Hao Zi.

Tidak terlalu lama waktu untuk So Shan untuk meramu sebuah obat, karena semua bahannya memang sudah tersedia di perguruan.

"Terima kasih" ucap Weng Zi meraih mangkuk yang disodorkan So Shan.

"Maaf Weng Zi! Emm aku harus pergi sebenarnya aku sedang ada pekerjaan dari ayah dan ibu"

"Tentu, kau bisa pergi sekali lagi terima kasih!" Ucap Weng Zi sebelum So Shan meninggalkannya.

Weng Zi tampak sedikit berdiri meperbaiki posisi duduknya, dengan hati2 ia mulai melepas kain yang sedari tadi menutupi wajah pria itu.

Terpesona, mungkin itu adalah kata yang mewakili perasaan Weng Zi saat melihat wajah pria itu, entah mengapa sisi wanitanya muncul.

Weng Zi membuka secara perlahan dan hati-hati pakaian pria itu yang sudah tidak berbentuk pakaian.

Tubuh pria itu begitu kekar, berotot ada beberapa bekas luka yang masih terlihat jelas, Weng Zi mulai mengoleskan obat di luka pria itu.

Setelah mengoleska obat Weng Zi menutup tubuh pria itu dengan kain guna menutupinya, kemungkinan besok pria ini akan segera sadar.

*******

Cujup segini dulu yahh perkenalan dengan para pemain kita,, mungkin author bakal slow update jadi mohon sabar menunggu yahh!!

Dan info sedikit ini ngak ada revisinya yahh!! Jadi author mohon maaf banget atas typo yang bertebaran!!

Terima Kasih...

The Winners Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang