Secarik kertas tertuliskan kesanku untukmu.
Bayangan tentangmu bagaimana bisa aku lupa?
Tak kunjung lupa soal malam gelap itu yang kini berganti menjadi pagi akibat ulahmu.
Dan tak lupa juga saat kertas putih itu tertumpahkan tinta hitam pekat hingg...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁
Apa yang aku harapkan? Setelah hari-hari membosankan yang aku lewati tanpa ada dirimu. Tanpa canda dan tawamu. Tanpa suara menyebalkan itu. Retak saat menyadari aku menyesal mengakhirinya.
Kini kamu berdiri di hadapanku.
Aku berharap pada jawaban manis dan penuh semangat yang selalu kamu berikan padaku. Aku berharap kamu tersenyum tulus padaku lagi. Aku berharap dengan segala perhatian dan pedulimu. Namun yang kamu perlihatkan hari itu hanya sosok sedingin es yang berbicara tanpa melihat bagaimana perasaanku yang rindu akan dirimu. Apa putusnya hubungan sepasang kekasih ini membuat kamu sedingin ini?
Sangat menyakitkan saat aku mengingat kembali kata-katamu dulu. "Tidak pada semua orang aku berbuat baik, hanya orang tertentu saja."
Membuatku berbalik, berjalan membelakangimu menyadari suatu kenyataan pahit. Bagimu kini aku tidak lagi seistimewa itu.
