🍁
Terjadi lagi. Tempat, waktu, suasana dan pada rasa yang sama. Seolah dejavu akan keadaan seperti ini.
Suasana malam yang tenang dengan pikiran yang dihuni banyak masalah juga perasaan kesepian yang beradu dengan hangatnya malam.
Pada suasana seperti itu, aku kembali mengingat akan hal menyenangkan saat bersamamu. Suasana hangat, pelukan itu juga tatapan dalam milikmu. Membuatku ingin bernostalgia lagi pada hari-hari itu.
Hari yang merupakan awal dari rasa yang sampai kini masih bisa mengangguku. Perasaan yang mengangguku terus menerus tanpa henti seolah ia masih kurang puas pada kisah cintanya yang berakhir menyedihkan.
Sudah berkali-kali mencari berbagai macam cara agar kenangan bersamamu tidak lagi bisa menimbulkan sebuah kenyataan betapa aku mencintaimu sedalam ini. Tetapi usahaku selalu gagal. Aku letih berlari dari ingatan masa lalu yang selalu menarikku kembali dan larut pada rasa menyedihkan itu. Kembali memeluk rasa rindu yang tak terbalas juga rasa perih karena cinta ini tak terbalaskan lagi.
Usahaku selama ini, perlu kamu tahu aku berteriak membuat telinga siapa pun di dekatku pasti merasa kesakitan dan ingin meledak. Marah dan sedihku bekerja sama menghadirkan kata kecewa. Seberapa jauhpun aku berlari seletih apapun itu dari kenangan itu, aku tak bisa. Ia terus menyeretku kembali secara paksa.
Berusaha menaruh hati pada orang lainpun rasanya percuma. Ketika suasana itu kembali yang ada di pikiranku hanyalah kamu dan kenangan semanis itu.
Kini aku terdiam membeku membiarkan diri ini kembali bernostalgia dan menikmati hangatnya malam.
🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes
PoetrySecarik kertas tertuliskan kesanku untukmu. Bayangan tentangmu bagaimana bisa aku lupa? Tak kunjung lupa soal malam gelap itu yang kini berganti menjadi pagi akibat ulahmu. Dan tak lupa juga saat kertas putih itu tertumpahkan tinta hitam pekat hingg...