Adhwa sudah dipindahkan ke ruang ICU dan dipasangan beberapa alat yang berguna untuk membantu dia nafas dan masih banyak lagi.
"Yang sabar ya bang" ucap Taehyung ke Sehun
Sehun hanya diam
"Chan, gua pulang dlu ya. Besok kita balik lagi" ucap Mark
"Ok, hati - hati ya. Makasih ya Mark, Lin, Tae" balas Chanyeol
Mark, Guanlin dan Taehyung pulang. Menyisakan abang - abang Adhwa, Rara, Riri, dan Jk.
"Rara, Riri sama Jk pulang aja. Ada kita kok, kalian bisa istirahat bsk kesini lagi" ucap Suho
"Ywdh bang, kita pulang ya. Titip Adhwa" ucap Rara
"Aku pulang ya, klo ada apa - apa telfon aku" pesan Riri ke Chanyeol
"Iya, hati - hati ya" Chanyeol mengecup kening Riri
.
Hari Pertama
Keadaan Adhwa masih seperti kemarin, belum sadar dan belum ada tanda - tanda tubuh dia menolak transfusi darah kemarin. Sehun, Sehun sejak semalam tidak pulang dan juga tidur. Dia merasa bersalah, ini karena kelalaian dia.
"Tenang Hun, Adhwa kuat" Suho menenangkan Sehun
"Si brengsek itu gk bakal balik lagi kan?" Tanya Sehun dengan nada dingin
"Enggak, gua sama Seulgi udah ngurus kmren. Jangan khawatir ya"
Seulgi mendekat ke Sehun dan Suho
"Lo boleh benci gua, gua kakak nya. Lo boleh ngapain gua buat ngebales perlakuan Daniel ke Adhwa" ucap Seulgi
Sehun menatap Seulgi
"Sebenci - benci nya gua sama orang. Gk mungkin gua ngelibatin keluarga. Sama aja gua pengecut" ucap Sehun
"Makasih buat gk benci sama gua"
Sehun diam dan dia menundukkan kepala.
.
Hari terus berganti, ini sudah hari ke - 3. Kita harus berdoa agar Adhwa selamat.
13.00
"Permisi" ucap seorang dokter
"Bagaimana dok, keadaan adik saya?" Tanya Umin
"Pihak dokter sudah memberi keputusan. Jika 30 menit berlalu Adhwa tidak sadar, kita harus bertindak. Kita harus melepas semua alat bantu yang berada di tubuh nya"
"Jadi, kita punya waktu 30 menit lagi. Untuk menunggu Adhwa?" Tanya Suho
"Iya, semoga keputusan dokter bisa diterima. Saya permisi" dokter itu pergi meninggalkan mereka.
"Kita pasrah, kita serahin semua sama tuhan" ucap Kyungsoo
25 menit kemudian
"Dokter, detak jantung pasien melemah" ucap seorang suster
"Kita harus bertindak" beberapa dokter masuk keruangan ICU.
.
Sehun pov
Maafin aku Wa, aku gk bisa jagain kamu. Aku bodoh, aku ngebiarin kmu deket sama senior di kampus. Kmu kuat, sekarang terserah kamu. Kmu udah ngelewatin semua, dari kecelakaan, sakit, koma, dan masih banyak lagi. Aku rasa, ini waktu nya aku menyesal.
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit
"Tanggal Kematian 20 Mei 2018 pukul 13.35"
Sehun pov end
Semua terkulai lemas, seperti tidak terima atas takdir ini. Semua menangis sedangkan Sehun, dia diam. Tidak menangis maupum senang, dia datar.
Tit nit tit nit
"Dokter?" Panggil seorang suster
"Ini keajaiban, pasang alat nafas nya"
.
14.00
Dokter dan Suster baru saja keluar dri ruangan ICU, Sehun langsung mendekati mereka.
"Terimakasih atas kerjasama nya dok, ini jalan terbaik yang dipilih. Terimakasih" ucap Sehun sambil menunduk
Dokter tsb menepuk pundak Sehun
"Kmu salah, kmu bisa masuk untuk mengecek nya" balas dokter
Sehun mendongak dan menatap tidak percaya ke dokter.
"Silahkan"
.
Sehun melihat Adhwa. Dia masih bernafas, Sehun mendekati Adhwa menggenggam tangannya dan menangis.
"Jangan nangis, aku disini" ucap Adhwa
Sehun mendongak
"Jelek banget sih pacar aku klo nangis, ingus nya kemana - mana" ejek Adhwa
Sehun masih tidak percaya
"Kok diem? Kmu gk kangen sama aku?" Tanya Adhwa
.
Bersambung
Soal penyakit itu cuma rekayasa ya. Gua gk tau spesifiknya gimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Is Hot
FanfictionBook 2 sudah di up, jgn lupa cek work Intinya gua punya abang ganteng - ganteng plus perhatian. Jangan pada iri ya sama gua. kkkk