VIII: A Wish

1.9K 306 94
                                    

Jika akhirnya aku berujung mencintaimu, maka seharusnya aku berharap tidak bertemu denganmu sejak awal.

***

Di sebuah lorong yang sepi nan gelap, Jung Kook mengedarkan pandangannya ke segala arah. Matanya bergerak liar. Mencari satu sosok perempuan yang suaranya masih saja terus terdengar memanggil namanya.

Suara So Mi.

"Oppa, aku di sini!"

Kepala Jung Kook tertoleh cepat. Ia melihat sosok So Mi mengenakan gaun putih tengah melambai ke arahnya.

Tatkala Jung Kook hendak mengejarnya, sosok itu menghilang dalam sekejap seperti hembusan angin. Begitu pula dengan lorong tempat ia berdiri. Tiba-tiba berubah menjadi suasana kolam renang.

Jung Kook tak mungkin lupa dengan tempat ini. Di kolam renang ini pula, tubuh tak bernyawa So Mi ditemukan mengambang di air. Berada di tempat ini saja mampu membuatnya sesak. Lalu, kenapa dia justru berakhir ke sini? Sebenarnya apa yang ingin So Mi tunjukkan?

"Oppa."

Terdengar suara So Mi lagi. Jung Kook berbalik dan mendapati seluruh tubuh So Mi basah kuyup. Adik perempuannya menggigil dan nampak sangat kedinginan. Wajahnya memutih dan pucat pasi.

"So Mi-ya! So Mi-ya!" racau Jung Kook dalam tidurnya. Mulutnya tak berhenti melafalkan nama So Mi.

"Jeon, bangun! Ya, Jeon, bangun!" Sin Bi berusaha mengguncang bahu Jung Kook. Gadis itu menjadi cemas lantaran keringat yang membasahi kening lelaki itu.

"Jeon So Mi!" pekik Jung Kook seraya bangun dari tidur. Rupanya dia sudah kembali dari alam bawah sadarnya.

"Kau sudah bangun? Apa kau baru saja mimpi buruk?" tanya Sin Bi khawatir sambil meremas punggung tangan Jung Kook.

Napas Jung Kook tersengal-sengal. Tak hanya kening dibasahi peluh, namun kaos putihnya juga sedikit basah.

"Jangan membuatku cemas!" sungut Sin Bi kesal.

Jung Kook melirik Sin Bi tak acuh. "Keluar."

Refleks Sin Bi melepaskan remasannya dari tangan Jung Kook. Perintah Jung Kook kali ini mau tak mau harus dituruti. Ia harus segera keluar dari kamar lelaki itu.

Baru melayang beberapa senti, Sin Bi berbalik. Sin Bi tidak dapat menampik bahwa saat ini ia mencemaskan Jung Kook. Sepertinya Jung Kook benar-benar mengalami mimpi yang sangat buruk.

"Kau yakin tidak apa-apa?" tanya Sin Bi memastikan.

Masih terduduk di atas kasur, Jung Kook menatap Sin Bi gamang. Tak ada sepatah kata yang Jung Kook ucapkan. Tapi melalui sorot matanya, Sin Bi bisa merasakan aura kesedihan sekaligus kesepian lelaki itu.

***

Seperti biasa ketika bepergian ke tempat-tempat ramai, Jung Kook melakukan penyamaran yang sempurna dengan pakaiannya yang sangat tertutup. Menutup wajah dengan masker adalah hal yang penting mengingat jutaan penggemar BTS yang menggila apabila bertemu idolanya.

Jadwal Jung Kook hari ini cukup lengang sehingga Jung Kook memanfaatkannya untuk membeli sebuah kamera baru. Tentu saja Sin Bi ikut. Sin Bi tidak ingin ditinggal sendirian di apartemen sebab itu akan membuatnya bosan sepanjang hari.

UNSEEN ( jjk x heb )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang