Prolog (Revisi)

111 10 0
                                    

Happy Reading❤

Pintar itu pilihan. Jika kamu ingin meraihnya. Berjuanglah sampai darah titik penghabisan.


***

MERAH Delima membuka matanya karena suara alarm yang menganggu telinga pendengarannya. Tangannya mulai meraba nakas mencari Alarm itu lalu mematikannya. Matanya sayup-sayup terbuka. Ia melihat alarm kecil itu menunjukkan pukul 06.00 Wib.

Karena terkejut Merah pun membelakkan matanya dengan sempurna lalu ia berteriak dengan keras.

"GUE TELAT!!!!"

Merah berlari masuk kedalam toilet. Dengan jurus bayangan ia langsung keluar kamar mandi hanya dalam waktu 5 menit. Ia lalu memakai seragam sekolahnya. Memakai jam tangan kecil favorit.

Dan matanya kembali terbuka lebar karena sekarang jam itu sudah menunjukkan jam 06.15 wib. Membuat Merah dengan sangat tergesa-gesa membuka pintu kamar lalu menuruni tangga menuju ke garasi rumahnya.

"Merah sarapan dulu!!!" Teriak Mawar- mama Merah.
"Enggak usah ma! Merah udah telat ini!" Teriaknya tak kalah kencang.

Alam-papa Merah hanya bisa menggelengkan kepalanya. Karena mendengar teriakan 2 orang perempuan yang selalu membuat pendengarannya bermasalah. Setiap pagi selalu saja istrinya dan putrinya lomba berteriak.

Mawar-mama Merah dengan terburu-buru menyiapkan bekal mawar. Ia mengambil 2 potong roti lalu mengolesi selai coklat kacang kesukaan Merah.

Mawar mengarahkan kakinya untuk kembali ke garasi rumahnya untuk menemui Merah. Dan nihil. Merah telah berangkat ke sekolah dengan sepeda motor kesayangannya.

"Kebiasaan!" Ucap Mawar sambil masuk ke dalam rumahnya kembali.

***

SMA Harapan Bangsa

"Yah gue telat! Udah ditutup lagi gerbangnya"

Disinilah Merah di depan gerbang sekolahnya hanya berdiam diri tanpa bisa berbuat apa-apa. Merah melihat kesekeliling arah dan ternyata banyak siswa yang telat.

Pusat perhatian Merah terpusat kepada cowok dengan seragam keluar lalu kancing bajunya dibiarkan terbuka 2 kancing dengan memakai gelang hitam berenteng tiga dipergelangan tangganya beserta jam hitam besar.

Cowok itu menatap Merah heran. Ketika cowok itu mau mendekati. Merah hanya diam tanpa berani bergerak tetapi tetap bernafas. Badan tegap cowok itu semakin dekat dengan tubuh Merah hingga sekarang jarak mereka hanya 2 langkah.

"Lo anak baru?" Ucapnya pertama kali kepada Merah.

Merah hanya mengangguk. Ia melihat cowok itu mengulurkan tangannya lalu menyebutkan namanya "Angkasa Putra. Cowok keren SMA Harapan Bangsa".

Merah masih terdiam. Ia tak menjawab ataupun membalas uluran tangan itu. Sebelum mulut Merah terbuka. Gerbang sekolah pun terbuka. Membuat semua siswa berbondong-bondong masuk ke dalam kawasan sekolah.

Merah dapat melihat melihat guru laki-laki dengan kumis seperti pak Raden lalu memakai kacamata. Ia bercakak pinggang. Memiliki tatapan yang tajam kepada siswa siswi yang terlambat datang ke sekolah.

"Semuanya baris!! Bapak akan melakukan razia dadakan kepada kalian!!" Ucapan tegas itu membuat semua yang terlambat menurut patuh.

Semua siswa yang baris dilapangan itu pun menggerutu meski dengan wajah menunduk karena takut akan terkena razia.

Siswa cewek sibuk menghapus make up tipisnya sebelum gilirannya razia. Lalu melempar lipt tin , lip gros , lip cream. Sejenis lipstik kedalam tong sampah disamping mereka tanpa ketahuan guru galak itu.

Sedangkan siswa laki-laki hanya bisa pasrah. Karena rambut dan kuku mereka yang panjang akan siap di lahap habis oleh guru itu.

"Namanya pak gagah" Bisik Angkasa ke telinga Merah.

Sejak kapan cowok ini ada disamping gue.

Merah masih menunduk karena tak berani mendongakkan kepalanya karena malu. Meski merah masih tergolong anak baru. Ia merasa sudah melakukan kesalahan di hari pertamanya di sekolah SMA Harapan Bangsa.

Merah melirik Angkasa sekilas lalu menunduk lagi karena sekarang pak Gagah sedang menatap geram kepada Angkasa.

"Kok nunduk terus sih. Ada uang jatuh ya?" Angkasa semakin meroceh ke segala arah mencari topik pembicaraan yang pas.

"Angkasa!!! Sekarang giliran kamu!!" Teriak pak Gagah.

Cowok itu maju dengan gaya yang santai. Tanpa ada rasa takut menghadapi guru galak itu.

"Ini kenapa rambut kamu kusut begini!! Terus kenapa baju kamu dikeluarin! Cepet masukin atau bapak suruh kamu telanjang di tengah lapangan. Mau?" ucap pak Gagah tegas.

Angkasa hanya menuruti pak Gagah tanpa protes. Semua cewek bersimpati padanya. Menatapnya dengan tatapan kagum dan suka. Meskipun dia tergolong siswa nakal, tetapi ia selalu membanggakan sekolahnya lewat prestasinya di bidang olahraga yaitu Basket.

"Sekarang giliran kamu!"
"Saya pak?" Ucap Merah dengan nada takut.

Pak gagah melihat Merah dari atas sampai bawah. Tidak ada kesalahan sama sekali. Merah masih normal dan rapi seperti peraturan yang ada. Lalu keningnya berkerut sejenak.

"Kamu anak baru?"
Sebelum Merah menjawab. Angkasa lebih dulu mengambil alih pertanyaan pak Gagah.

"Iya pak. Dia pacar saya pak"

Cowok gila! Baru kenal juga.

"Benar apa yang dibilang Angkasa?"Tanya Pak Gagah dengan nada yang normal.

"iya pak. Baru aja jadian" Angkasa menjawabnya dengan tersenyum bangga.

Pak Gagah mulai marah mendengar argumen Angkasa. Dan sekarang dia mulai naik pitam.

"Kamu tau peraturan sekolah kan! Dilarang pacaran! Kenapa kamu pacaran!" Ucap Pak Gagah penuh emosi.

Haduh mati gue. Bisa kena hukum nih.

"Tapi kalok udah sayang ya mau gimana lagi pak" Angkasa terlihat sangat santai dalam menjawab membuat pak Gagah kehabisan kesabaran.

"Sekarang kalian bersihkan seluruh tolilet sekolah!! Kamu dan Angkasa!!!" Pak Gagah menatap Angkasa dan Merah tajam.

Merah marah besar kepada Angkasa. Kenapa juga ia bisa bertemu dengan cowom gila ini. Membuat hari-harinya menjadi berantakan. Hari pertama sekolah Merah penuh dengan hukuman karena Angkasa.

Merah tidak boleh mengikuti pelajaran sebelum ia dan Angkasa selesai bersihkan semua toilet sekolah.

Cowok resek! Sial banget gue bisa ketemu cowok gila!. Umpat merah dalam hati sambil memegang sikat kamar mandi.

****

Part pertama udah aku Revisi. Semoga kalian suka:)

Salam sayang
E v a M u r n i a t u s.

Bangkit dan LupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang