Tiga hari yang lalu
Ketika itu matahari sedang mencapai panas birahinya
Aku terbangun tanpa sehelai
Bayangan-bayangan tulang nampak jelas dari tubuhku yang hampir selesai
Tatkala mata cekungku mengunang kesatu titik
Sosok itu, wanita tanpa buah-dada datang memelukku
Dia dingin, berhambur terisak
Satu-satunya alasanku membalas pelukan hambarnya adalah ketika dua taring panas terasa mengoyak kulit pundakkuSialan dia tidak melepas
Bahkan dua hari lamanya kami lewatkan masih dengan posisi itu, tanpa kecupan, tanpa pagutan
Aku lega ketika akhirnya dihari ke empat ia menarik kedua tangannya yang melingkar ditubuhku
Matanya biru, dipenuhi genangan air
Aku akan dengan senang hati jika ia memintaku untuk meminumnya
Tapi tidak, dia malah mencongkel kedua bola mata itu keluar dan menggenggamnya ditanganku.
Ia kemudian tersenyum manis : Aku ini siapa?(Ps. Ini puisi yang paling gak jelas, but still I wanna post it :D)
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelahmu [BERAKHIR]
PoesíaAku dan masa setelahmu! [The Wattys 2018 Short List] Highest rank : 55 in sastra Highest rank : 71 in sastra Highest rank : 87 in prosa Highest rank : 205 in poetry