Ada hal yang kini selalu kucoba utamakan diatas semua tumpukan kebutuhanku. Sebuah cara untuk menarik sadarku kembali. Mencoba menetralisir angan milikimu adalah ketidakmungkinan bagiku. Namun lukaku yang tak berujung suka, mana mungkin kerap kututupi.
Sementara sedihmu yang kerap disebabkan olehnya—akulah yang rela berperan menjadi badut tolol untuk hibur hadirkan tawamu. Akulah yang bela menyaran gagah bahwa pundakku kuat menopang segala pesakitanmu. Akulah yang menyela kalimat-kalimat kecewamu menjadi rentetan doa yang kita semogakan bersama.
Lupakah kau dengan si badut tolol ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelahmu [BERAKHIR]
PuisiAku dan masa setelahmu! [The Wattys 2018 Short List] Highest rank : 55 in sastra Highest rank : 71 in sastra Highest rank : 87 in prosa Highest rank : 205 in poetry