[1] Married?

37.9K 1.3K 178
                                    

Vote sebelum membaca 😘😚😙komennya ugha beb :v

Author's POV

Agatha menangis disana, duduk didepan Harry dan Anne, dan Ibu-nya disampingnya.

Anne menggenggam tangannya, sedangkan Ibu-nya mengelus punggungnya.

"Beri tahu aku yang terjadi, Agatha. Jangan takut." Ujar Anne, sedangkan Agatha hanya menangis.

Dia melihat lelaki bertatapan tajam disana, tulang pipinya yang sangat tampak akibat wajahnya terlalu datar, tatapannya lurus kedepan. Tapi, Agatha masih dapat merasakan kemarahan dari Harry, seolah-olah Harry mengirimnya sinyal untuk tidak membocorkan rahahia itu.

"Harry, Agatha tidak pernah keluar dari Rumah ini. Dan, hanya kau disini yang lelaki--" ujar Anne, tapi terputus oleh Harry sendiri.

"Lalu, Mom mencurigai aku? Kau pikir, dengan dia tidak keluar dari Rumah ini, dia tidak bisa bertemu dengan lelaki lain. Dia itu Wanita jal--"

Plak!!

Tangan Anne yang tadi menggenggam hangat tangan Agatha terlepas dan beralih menampar Pipinya Putra bungsunya itu.

Agatha menangis melihat itu, bingung apa yang harus dia lakukan.

Dia malu, dia juga sangat kecewa pada Dirinya sendiri. Pasti, Ibu-nya sangat malu dan kecewa pada-nya.

"An-anne, sudah--"

"Kau tak usah pura-pura membela-ku, penjilat!" Harry memukul meja didepannya dengan kepalan tangannya, dia langsung berdiri dan keluar dari Rumah itu.

Agatha menatap sendu Punggung Harry, antara tidak percaya dan tidak yakin bahwa dirinya sekarang sedang menggandung anak Lelaki itu.

Dia menunduk melihat perut datarnya, dadanya semakin sesak.

Dadanya sesak saat membayangkan wajah tampan Harry.

Relung hati-nya serasa dicubit-cubit serasa nyeri membuat air matanya kembali bercucuran.

Rasanya dia ingin memanggil Harry, tapi dia tak sanggup, dia bahkan tak tahu apa alasannya dia tak sanggup.

"Agatha, dear. Beri tahu aku apa yang terjadi, Aku sudah menganggap kau Anakku sendiri, sayang." Agatha melihat sekeliling, tak ada Harry disana lagi. Dia menggembuskan nafasnya, berusaha tenang dan air matanya sudah mulai reda.

Dia menunduk, tak ingin menatap wajah Anne dan Ibu-nya. Dia takut. Dia malu.

"Harry...."

Dua wanita paruh baya itu terhentak mendengar cicitan kecil dari Agatha, suaranya serak, sangat kecil. Tapi, mereka masih benar-benar bisa mendengar dengan jelas jika nama Harry disebut.

Agatha merasakan tangan Anne meremas tangannya, Anne menunjukan raut marah nya dan kecewa. Sedangkan-Joanna Ibunya, dia bahkan tidak berani malihat wajah itu.

"Kenapa dengan Bujang itu? Apa yang ia lakukan? Ceritakan, Agatha." Agatha menunduk, suara berat milik Harry kembaku bergaung ditelinganya.

Dia menggeleng, "ma-maksudk---"

"Kau pasti diancam oleh Harry, kan? Beri tahu aku, Agatha. Harry tidak akan berani padaku." Agatha menunduk pasrah.

"Ha-harry memperkos--"

"Oh My God," lirih Anne, sudah tau kelanjutan kata-kata itu.

"Kapan terjadi, Agatha? Beri tahu aku, kumohon." Anne menyucurkan Air matanya. Membuat Agatha tak tega. Dia meremas tangan Anne, menyalurkan sisa kekuatan yang ada pada dirinya, walaupun dia tau, kekuatan pada dirinya-pun sudah tidak ada lagi.

Difficult [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang