[4] Pancake

21.4K 1K 178
                                    

Vote sebelum membaca yaakk komen ugha 😘😙😚

Agatha's POV

Aku senang jika melihat Harry bahagia dan selalu tersenyum, dan itu-lah yang aku mau. Tapi, kenapa hatiku sakit ketika melihat dia tersenyum sekarang?

Dia tersenyum karena ingin menikah dengan Angelica! Ujar Gadis batinku menjerit.

Aku tak suka ketika dia tersenyum karena Angelica. Dia bahkan tidak pernah tersenyum karena aku ataupun bayi kami. Malangnya kami berdua.

Dia tidak pernah menginginkanmu dan bayimu, bodoh! Gadis batinku sangatlah hobi membuatku sakit hati.

Aku memandang Harry dari balkon sini, dia tampak tampan dengan setelan Jas hitam, dia juga tak luput menunjukan senyum bahagianya. Tak seperti saat menikah denganku dulu, dia hanya menunjukan wajah datarnya dan sesekali membentakku.

Aku tak ikut keacara pernikahan Harry dan Angelica, selain tak mau, aku juga tidak diundang. Dan tampaknya pula, Harry maupun Angelica tidak mengharapkan kehadiranku di pesta meriah mereka.

Harry masuk kedalam Mobil mewahnya, di temani beberapa kerabatnya dan mereka langsung tancap gas.

Meninggalkan aku sendiri disini. Ya, Lucy bahkan hadir ke Pernikahan mereka karena di Undang Harry.

Aku memerhatikan perutku yang mulai buncit, tapi tak terlalu. Aku tak sabar menunggu dia bergerak-gerak seperti umur 4 atau 5 bulan keatas. Hanya dia yang setia menemaniku.

Andaikan dia sudah lahir, pasti dia bisa menjadi pelipur lara-ku.

Aku kasihan pada diriku sendiri, tapi aku lebih kasihan pada anak yang dikandung-ku. Aku bisa menerima jika Harry tak menginginkanku, karena aku bahkan hanya pembantunya dulu. Tapi, rongga dadaku seperti di tusuk ketika dia benar-benar tampak sangat tidak menginginkan bayi ini.

Aku kadang berpikir, jika nanti Bayi ini lahir dan kami bercerai, apa yang akan aku katakan jika nanti dia mencari Ayahnya?

Harry pasti sudah sangat bahagia dengan Angelica suatu saat nanti, disaat mungkin aku akan menghadapi kerasnya hidup dan dunia.

Harry, kuharap kau tak akan melupakan jika kau memiliki anak denganku nanti jikalau kita benar-benar berpisah.

--------

Aku terbangun karena suara riuh dari Luar, dan mengintip di Jendela.

Harry dan Angelica turun dari Mobil pengantin yang sudah dihias lalu mereka dilempari dengan Bunga-bunga oleh Temna-teman dan kerabat Harry. Aku tersenyum masam melihatnya. Kebahagiaan dari keduanya sangat terpancar jelas.

Andaikan aku diposisi Angelica, pasti aku akan sangat bahagia. Tidak seperti kemarin, hanya mengucapkan janji suci, dan Harry langsung pergi.

Saat aku kecil dulu, kupikir Hari pernikahan adalah hari paling bahagia seumur hidupku. Tapi, ternyata hari ulang tahun-ku setiap tahunnya lebih membahagiakan daripada pernikahanku kemarin.

Aku tak berharap banyak dari pernikahan ini. Karena apa? Karena Harry sudah menjanjikan jika kami akan bercerai kira-kira 8 bulan lagi saat bayiku lahir. So? Apa yang harus aku harapkan lagi?

Harry berubah? Mustahil, dia sudah resmi menjadi Suami Angelica dan itu mungkin membuat Harry semakin kejam padaku.

Yang aku harapkan hanya satu, walaupun Harry tak bisa berlaku baik padaku, kuharap dia bisa sedikit lebih perhatian pada Bayi-ku.

Aku benar-benar tidak bisa jika nanti Angelica hamil anaknya. Mungkin yang ada, Harry akan langsung menceraikanku tanpa menunggu aku melahirkan.

Aku kembali tertidur di Kasurku, kasur lamaku sebelum aku menikah dengan Harry dan sekarang aku kembali kesini. Kamar ini mengingatkan-ku dimana saat itu Harry dengan mabuk membawaku kesini, aku yang menangis meraung-raung dan dia yang mendesah. Bayangan buruk yang menyedihkan itu hilang perlahan saat mengetahui jika aku Hamil, tapi kesedihan kembali merundungiku saat Ayah dari Bayi ini bahkan tidak menginginkannya.

Difficult [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang