Bae Jin Young

287 19 47
                                    

Pernah punya kakak kelas ganteng? Kalau gue sih sering bahkan suka naksir sang kakak kelas itu lagi tapi jangan mimpi buat perasaan gue dibalas, dilirik aja enggak.

Banyak cogan sih di tempat gue bersekolah, Zero Base School merupakan sekolah swasta yang elit dengan kualitas terbaik.

Orang seaneh gue kenapa masuk disini?
Itu yang gue mau tanyakan sama kalian dan diri gue sendiri, kenapa gue bisa masuk ke Zero Base School?

Mukzijat lebih pantes di berikan pada orang kayak gue, gak terlalu pintar, gak terlalu cantik, gak terlalu kaya.

Atau karena alasan lain mungkin, seperti alasan bahwa rencana Tuhan itu indah, mungkin sang kuasa mau mempertemukan gue dengan para adam yang tamvan dan rupawan. Thanks God😇💕

Sosok Bae Jin Young, si kepala kecil yang ketampanannya bahkan bisa mengalahkan sebagian cewek? Kok bisa sih? Jangan tanya kenapa...

Sini gue jelasin kenapa ketampanannya yang haqiqi itu bisa mengalahkan cewek, terutama gue yang tersisih lebih dulu. Miris sih nasib gue😭

Saat cewek-cewek pakai lipstik buat bibir merah, si Jin Young udah punya bibir pink yang indah dan lembab. Saat cewek pengen kurus dan diet sementara si Jin Young sudah punya tubuh kurus dan tinggi, saat para  cewek pengen kulit putih dengan berbagai usaha sementara si Jin Young itu punya kulit putih, bersih dan mulus. Bikin iri kaum hawa aja😭

Yang paling bikin lo gak pede saat dekat-dekat Jin Young adalah ukuran kepala dan plus wajah dia itu kecil dan cocok banget untuk proporsi tubuh dia yang ideal. Sementara ukuran  kepala gue kalau gak sebesar nangka iya sebesar semangka.

Hari ini lagi free kelas, para cogan lagi main basket di lapangan, sementara para cewek lainnya tentu saja di lapangan buat kasih sorakan dengan teriakan mereka yang cempreng.

Gue?
Iya lagi berjalan sendiri tanpa gandengan menuju aula untuk membersihkan aula, karena tadi gue terlambat dan di kasih hukuman sama guru berhidung mancung ke dalam alias pesek, yang di juluki siswa dengan nama Miss Peysek

Sesampainya di aula gue keheranan melihat banyaknya sisa-sisa makanan berhamburan kayak habis di hamburin babi. Sumvah gak percaya kalau gue pikir manusia yang lakuin hal kayak gini.

Dengan perasaan sedih sekaligus ngoceh di pikiran, gue mengambil sapu yang berada di pojok ruangan. Membersihkan aula sebesar ini sendirian? Gue gak masalah. Paling juga dapatnya capek terus pulang malam pas sampai dirumah minta di kerok sama emak atau babeh.

Saat gue sibuk menyapu dan memunguki sampah yang gede-gede terus melemparkannya ke tong sampah dan terus masuk. Hebat gue, kayaknya berbakat jadi pemain basket deh.

"Hei..." suara manis macem teh manis membuat gue menoleh.

Pasti mimpi!

Gue menjatuhkan sapu di tangan gue ke lantai tanpa sadar, dan menjatuhkan tubuh gue karena terkejut ke lantai juga. Sumvah jangan di tiru rasanya sakit di tambah encok bagian pantat.

"Lo gak papa?" Tangan putih, mulus itu mengulur ke arah gue. Sepecat kilat gue menyambar tangan yang rasanya lembut banget itu.

Dia membantu gue berdiri lalu memungut sapu gue yang jatuh di lantai.

"Ma-ma-ka-sih." Ucap gue terbata-bata kayak anak TK lagi belajar buat baca.

"Selow aja." Jawab Jin Young. Iya dia Jin Young yang tadi gue ceritain.

Dan kenapa dia disini, bersama gue?

"Sanggup lo ngerjakan semuanya sendirian."

Gue tertawa pelan, "Sanggup sih tapi kelarnya mungkin malam atau tengah malam." Jawab gue santai berusaha tidak terlalu mencolok kalau gue salting dekat cowok tamvan, jangankan cowok tamvan cowok bulukan pun gue salting.

IMAGINE WANNAONE, LINE-IG Chat💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang