tiga : Revan, Dipta dan Julian.

2.4K 482 41
                                    

Julian POV

Segala aktifitas gua bisa diselesaikan dengan baik hari ini. Gua bisa mengontrol emosi gua. Saat bisikan itu datang gua kuat menghadapinya. Jessa adalah kelemahan gua. Alter sadism gua akan menguat ketika gua bertemu dia.

"Jul, jangan diem aja. Lawan." Ujar Krystal, rekanan se firma hukum gua. Dia salah satu temen kuliah yang tak sengaja tahu soal DID gua. Suaminya Kai yang berprofesi sebagai psikiater banyak membantu gua. Mereka berdualah yang membantu gua menutupi kekurangan gua.

"Sorry Tal, dia lebih kuat dari yang gua duga." Ujar gua sambil memehang kepala gua yang terasa pusing.

"Jul... Julian..." kata Krystal sambil mengguncangkan tubuh gua namun, semua terasa gelap. Gua kalah dan dia kini menguasai gua.

Alter Ego POV

"Lo ngapain nyentuh gua."

"Ah kacau nih. Lo siapa?" Tanya si jutek temennya Julian.

"Masih aja ga hapal, gua Revan. Anterin ke rumah Rissa ya."

"Astaga, lo masih main sama dia. Inget ya si Julian punya anak sama istri. Lo mendingan ngalah aja, keluar jauh - jauh dari badan Julian."

"Dikira gua setan. Gua ada karena Julian juga kali. Cepet anterin gua pengen ketemu Rissa."

Setelah cukup lama akhirnya gua bisa kembali menguasai Julian. Gua rindu gadis gua, Rissa. Dia satu - satunya perempuan dalam hidup Julian yang layak dicintai.  Bukan, Nadya Putri si lemah atau Hanggarini Jessantika si jahat, hanya Farissa Shonia. Gua yakin, ketika Julian mengusai dirinya sendiri lama kelamaan dia akan menyadari itu.

Gua sudah berada di depan apartemennya. Dia tidak mengganti passwordnya. Begitu gua masuk, gua disambut dia yang tengah melakukan work-out. Percayalah ia terlihat sangat menggemaskan dengan fitness wardrobenya.

"Selamat Sore gadis cantik."

"Astaga kamu ngagetin aja sih. Ini Revan ya?" Tanyanya.

Dia bahkan mengenali gua. Walau berada dalam raga yang sama.

"Mudah kali bedain kamu, Daffa sama Julian. Sorot mata kalian beda dan aura Revan paling seksi." Katanya.

"Kamu emang gadisku. Malam ini aku nginep disini ya." Ujarnya.

"Istri Julian gimana Van? Nanti dia nyariin."

"Bodo amat. Gua gedek sama dia, gara -gara nya gua ga pernah bisa muncul lama. Kamu emang ga kangen aku?"

"Kangen banget malah." Jawab Rissa sambil meluk gua erat banget. Aroma keringetnya itu loh wangi banget. Bikin kebutuhan gua akan dia meningkat.

"Kamu ada pemotretan atau syuting ga?" Tanya gua.

"No Mr. Revan, you can do what you wanna do tonight. But make sure is safe" Jawabnya.

"Of course baby."

Nadya POV

Malam ini, Julian ngirim pesan dia harus melakukan penyelidikan kasus penyimpangan pajak salah satu perusahaan dengan rekannya Mbak Ital. Bahkan Mbak Ital sampai nelepon gua karena mereka sangat hectic. Gua paham sih resiko pekerjaan mereka. Sempat terpikirkan isi surat kaleng kemarin benar. Namun, karena Mbak Ital dan Mas Kai yang bilang mereka bersama Julian, gua yakin suami gua aman.

"Bi, hari ini ga ada kiriman paket?" Tanya gua.

"Ngga ada Nyonya."

"Syukurlah, saya ke kamar dulu ya sebelum Bian rewel." Kata gua.

Seminyak Sendu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang