Bab 2

397 6 0
                                    

Lintang pun tersadar dan segera melepaskan diri dari dekapan Radit. Ia pun meminta maaf dan langsung pergi ke halaman belakang sekolah meninggalkan Radit dan orang – orang yang melihatnya. Radit pun bergegas merapikan buku Lintang yang masih berada di bawah lantai dan mencarinya.

Di halaman belakang sekolah Lintang sedang berbicara pada dirinya sendiri.

“ Ya allah, kenapa kau pertemukan diriku dengan orang yang mulai ku lupakan, aku memang sangat mencintainya tapi sebentar lagi aku akan menikah dengan jodoh pilihan orang tuaku.”

Dan ternyata Radit mendengar ucapan Lintang dari jauh dan ia pun  mendekat serta menyodorkan sapu tangan serta mengembalikkan bukunya yang jatuh kepada Lintang. Kemudian, Lintang pun terkejut dengan kedatangan Radit.

“ Kak Radit.” Lihat lintang penuh heran

“ Ya ini aku dan aku kembali.” Jawab Radit penuh lirih

“ Jika saja waktu bisa ku putar kembali, maka aku tidak akan pernah percaya pada perkataan orang lain bahwa kau telah mempunyai seseorang yang lain selain diriku dalam hatimu. Tapi apa boleh buat, sebentar lagi kau akan menjadi milik orang lain dan begitupula aku.” Dengan berlinang air mata di pipinya.

“ Jika saja waktu itu kau percaya pada diriku, mungkin hari ini kita telah bersatu untuk selamanya. Namun, takdir Allah adalah yang terbaik untuk kita. Kita tak bisa menyalahkan takdir atau siapapun itu, tapi inilah yang harus kita jalani.” Jawab Radit dengan senyum yang begitu manis.

Dia Adalah Dia (Cerpen) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang