Ribut

7.6K 227 5
                                    

  Pelajaran hari ini cukup membuatku bosen. Mbahasnya cuma sejarah mulu!!!!

Setelah bel istirahat berbunyi gue berseta 3 teman gue ( terry, Yery, lala.) seperti biasa kami berkumpul di kantin. Disanasudah ada 3 laki laki seperkumpulan gue kita sering nangkring bareng mereka  adalah Juna, Galang, dan Radit. Kayaknya masih ada yang kurang, yaitu orang yg paling nyebelin diantara mereka .

" hey,... Sini gabung !" teriak Galang manggil gue dan temen temen.

Jadi langsung aja kita bergabung. Gue nyeret bangku buat duduk .tapi ngga sengaja barenga sama tangan , dia cowok siapa lagi kalau bukan si nyebelin Revin.

Gue menoleh, dan pandangan kami bertemu. Bisa gue lihat Revin berdecah pelan...

" minggir lo , ini bangku gue!!!" langsung aja gue bentak .

" kata siapa ini bangku lo. Gue udah megang duluan." katanya juga ngga mau kalah.

" ihhhh..... Apaan si orang gue dulu." gue tarik bangkunya yang kemudian ditariknya kembali.

" gue duluan, sana lo ambil yang lain. Masih banyak." katanya menunjuk bangku lain.

" ngga bisa, ini punya gue. " gue ngga mau kalah. Itu mah jelas.

" punya gue." katanya.

" ihhh, .... Ribut mulu. Ini bukan punya kalian , ini punya kantin" kata Galang membenarkan.

" iya,  .... Jangab ribut dong . bangku aja direbutin." sindir Terry.

" ngga bisa , ini kan gue dulu yang ambil.." gue tari kembali bangkunya, yang masih kekeh di pegang dia.

" apaan orang gue mulu." Revin menarik kembali.

" kalian tadi barengan megangnya. Jadi ngga ada yang ngeduluin.!!"  omel Yerry.

" ngalah dong salah satu." kata Juna memberi solusi, tapi percumah gue ngga menggubrisnya.

" harusnya dia dong yang ngalah kan dia laki laki.!" gue menyindir dan dia ngga mau kalah.

" trus kalau gue laki , kenapa??" katanya denga datar.

" udah... Udah.. Stop.. Mending yang waras ngalah deh.." Lala menggebrak meja pelan.

Kalau udah gini mah, gue nganut. Ntar kan ribet kalau singanya keluar.

" iya bener tuh, yang waras ngalah." lanjut Galang.

" kalau kalian ribut mulu, ntar jadi jodoh lho.... Hehe" lanjut Terry.

Dan semua tertawa , jelas menertawakan gue . kecuali Revin yang cuma mendesah.

Kalau gue ngga ngalah ngga bakalan kelar ini urusan. Jadi gue mutusin buat cari bangku lain.

" makan tuh buat lo.!!!!" gue mendorong bangkunya sampai menghatam perut Revin. Dia merintih kesakitan.

" Aaawww!!!!" rintih Revin.

Gue ngambil bangku dan duduk diantara Galang dan Lala. Revin juga udah mulai duduk. Dengan tatapan jama yang mengisyaratkan bahwa dia akan balas dendam ke gue.

" nah gitu dong dari tadi, jadi kan ngga usah ribut." sindir Lala yang sibuk dengan henphonnya.

" kalau kalian terus ribut. Ntar bisa dinikahin tuh." kata Adit memang sembarangan. Ngga tau apa gue lagi PMS . untung gue bisa tahan emosi gue. Kalau ngga udah hancur itu muka.

" gue, nikah sama dia. Ya kali mending gue nikah sama kambing.!" sahut Revin yang dengan muka datarnya.

" lo, pikir gue juga mau. Ngimpi kali." gue langsung sewot, karna ya tau sendiri kan efek...

Dinikahin Musuh (Revin×Marsya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang