Rumah....
Akhirnya sapai juga, gue mehirup udara sebentar. Lalu Revin masuk dulu ke rumah gue.
Emang dasar ngga sopan ya. Gue aja belum masuk, eh lo udah ngeduluin....
Gue berjalan di belakang Revin. Sampai di ruang tamu menyalimi ortunya dan ortu gue , ya gue juga ngikut. Setelahnya Revin duduk di samping papanya, sedang gue duduk di samping Bang Reza.
Tumben banget semua kumpul. Bang Reza ngga kuliah, Abang Shel dan mbak Laras juga ada disini.
" Bang Reza? Ada apa si kok pada ngumpul disini??" bisikku ditelinga Bang Reza.
" Ntar juga kamu tau, sayang!" bisiknya ditelinga gue .
" Maksudnya apa bang?" gue masih berbisik di telinga Bang Reza. Yang cuma di balas dengan satu ciuman di pipi kiri ku.
"Baiklah, karna Marsya dan Revin sudah datang , kita mulai saja." kata Papa sambil merubah posisinya menghadap kearahku.
" marsya, ... Papa mau ngomong."
" iya, pa ngomong aja" gue menjawab sedatar mungkin. Perasaan gue mulai ngga enak nih. Ada apa ya??
" tapi janji, kamu tepatin ya??" papa memohon raut wajahnya mengenaskan.
Ini nih yang bikin gue jadi resah, gue harus ngomong apa, kalau udah papa yang minta, gue ngga bisa nolak jadi gie bilang iya.
" iya, janji, apaan pa?" kataku tenang. Sumua menatapku.
" papa mau kamu setuju , nikah sama Revin??" kata papah yang membuat aku shock bukan cuma aku tapi Revin juga.
" apa? Nikah?" bentak gue , jelas dong gue emosi, tapi untungnya Bang Reza menggenggam tangan gue dan menenangkan gue .
" apaan si pa, ma . kenapa kalian ngga ngomong sama Revin dulu?" kata Revin juga tidak setuju.
" kalian tau, bahwa kalian sudah dijodohkan sejak kalian masih dalam kandungan." kata Papa Revin menjelaskan.
" ngga, bisa gini dong ma, kalian juga haris tanya dulu sama marsya!!" elak gue terus ngga setuju.
" ngga ada penolakan, kalian harus nikah." kata Papa
Gue sangat shock, tapi Abang Reza terus menggenggam tangan ku supaya gue tidak melesat.
" sayang, kamu udah janji sama papa, !!"
" tapi pa, marsya kan.." viks omongan gue ngga di gubrisss gue jadi kesel, sangat.
" pokoknya, Revin papa ngga mau ada penolakan." kata papanya terus ngotot.
" iya, pa terserah kalian lah Revin ikut aja.!" gue ngga nyangka. Kenapa dia setuju , dasar cowok lemah.
" jadi setuju kan.??"
" iya setuju." jawab Revin yang bikin gue jadi ngga punya alesan lagi buat nolak.
" kalau gitu, pernikahan kalian akan diadakan 2 hari dari sekarang." kata Papa drngan lantang. Bikin jantung gue makin deg aja.
" 2 hari lagi, kita masih sekolah?" bentahku .
" lebih cepat lebih baik." kata papa singkat ,padat.
" tapi sekolah aku gimana pa?"
" gampang, kalian ngejalaninya sambil sekolah, yg penting kalian nikah." kata papa.
Udah viks gue bakalan nikah diusia gue yang masih muda ini, padahal gue masih sekolah. Kayaknya kutukan teman teman gue terkabulkan kalau gue bakal nikah sama Revin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Musuh (Revin×Marsya)
Fiksi PenggemarKalian tau gimana rasanya kalau dijodohin sama musuh sendiri. Dan kita nikah.?? Revin dan Marsya mereka adalah musuh dari SMP, padalah mereka temen dari kecil. Hanya karna masalah sepele mereka jadi musuhan. Tapi nyatanya sekarang mereka nikah. Gima...
