Part 6

64 3 0
                                    

~Sejadah Cinta
Oleh: Nia Daniati
*Part 6
---
Ini hanya persoalan waktu, dan pada akhirnya aku akan melupakan dia. Itu pasti, kecuali jika Allah berkehendak lain dan menyiapkan kejutan indah untukku.
Bukan aku tak menerima apa yang telah tertulis di Lauhul Mahfudz untukku, aku hanya seorang hamba yang berjalan di atas punggung takdirNya dan terus meminta segala hal yang terbaik.
Qadarullah, belum genap sebulan setelah pernikahan mereka, Adinda sakit parah dan kembali dirawat di rumah sakit. Dinda memang wanita kuat, bertahun-tahun melawan penyakit adalah hal biasa baginya, hidup ini bukan tentang berapa lama kita menjalani tapi bagaimana kita mengisi sisa waktu yang ada dengan tunduk dan taat pada titahNya.
.
Allah mencintai Dinda, seorang isteri sholeha perhiasan dunia, seorang sahabat di jalan Allah. Dinda meninggalkan dunia dengan bias syurga yang memantul dari raut wajahnya. Takdir Allah memang tak ada yang dapat menebak. Aku merasa terpukul, belum kering luka dalam hatiku, ujian Allah datang silih berganti. Allah mengirim malaikat untuk memberi cobaan kepada hambaNya, sebab Dia rindu rintihannya, Allah tidak pernah mengambil apa yang kita punya kecuali menggantinya dengan yang lebih indah.
.
Jika kau bersedih karena pelangi telah pergi dari hidupmu, maka kesedihanmu akan menghalangimu melihat indahnya awan dalam keceriaan langit di pagi hari. Bersabarlah wahai diri, tak ada obat dalam kegundahan jiwa kecuali dengan menyadari bahwa tidak ada yang abadi, semua akan kembali kepadaNya.
Kemi berjalan menepis waktu yang terus berlalu, aku dan dia adalah rencanaMu ya Allah. Kami bahkan tak tahu apa rencana yang akan Kau buat untukku dan untuk dia di masa yang akan datang.
----
Alhamdulillah, study ku di Aceh sekarang memasuki tahap akhir, aku sibuk menyusun skripsi dan mencoba melupakan apa yang telah terjadi. Kami sibuk dengan kehidupan masing-masing. Aku bahkan tak tahu dimana dia berada sepeninggalan isterinya.
Jujur, kadang aku masih merindukannya. Rindu yang tak berlogika, aku ingin mengubur semua rasa ini, tapi memang sulit. Aku bahkan kerapkali menjadikan dia sebagai topik perbincanganku denganNya. Aku mengadu di handapanNya bahwa aku masih mencintainya, kadang pula aku meminta agar Dia menolongku mengahapus rasa yang ada dalam hatiku. Aku tak mau terluka karena cinta semu yang menipu. Cinta yang dipupuk dalam hati akan membusuk jika tak dihiasi dengan taqwa.
.
Aku sedih karena dosa, banyak sekali waktu yang ku buang dengan mencintai dia yang tak berhak ku miliki. Takdirku berada di antara dua jemari Allah, mudah bagi Allah untuk merubah semuanya. Aku berharap Allah tak memurkaiku karena dosa ini. Allah maha pengampun, meski sebesar lautan dosa seorang hamba namun ampunannya meluas melangit. Allah akan mengampuni dosa seorang hamba selama ia masih terus bertaubat.
.
~Bersambung...

Sejadah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang