Al karimi
Ia tak sekokoh tubuh manusia-manusia yang bernafas di sekitarnya.
Ia pun tak semenarik senyum-senyum santri-santri yang meriah di luluh-lantah.
Ia kini hanya sebatas persaksian mati, dimana ajaran-ajaran tentang ketenangan pernah dibumikan.
Dari tapakan-tapakan tangganya, lahir ulama-ulama generasi, pesantren-pesantren tradisi, dan semangat-semangat perjuangan yang manusiawi.
Hari ini, kayunya yang sudah ratusan tahun itu, masih berdiri-merangkul segala letih.
Sumber air disitu, masih sanggup memberi jernih atas dahaga siapapun yang butuh.
Dan atap yang seTua itu, nyatanya masih tegar meneduhkan siapapun yang berteduh. ROBBII ZIDNII 'ILMAA WARZUQNIIFAHMAA WATAWAFFANII MINAL MUSLIMIIN🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
sajakKu bersama kopi
Poesíayang indah tak perlu diindah-indahkan yang buruk tak perlu diburuk-burukkan👌 Jabang puisi akan lahir dari hati, entah itu dari hati yang tersakiti atau, dari hati yang sumringah menyambut kembali pagi😊