Malam itu kau tidak bisa tidur sama sekali. Perasaan aneh terus bergejolak di relung hatimu. Membuatmu menahan mati-matian tangis yang hendak menyeruak keluar.Paginya, Irene kaget sekali melihat penampilan mu yang acak-acakan. Mata berkantung dan bibir pucat.
" Kamu gak apa apa? " tanya Irene, khawatir.
" Gak apa apa kok. "
" Beneran? Semalem kamu ga tidur ya? "
Kau hanya tersenyum, tak menjawab. Padahal pagi ini kalian hendak pergi naik gunung—bukan gunung sih lebih tepat bukit—tetapi kau merasa tak bersemangat sama sekali
" Kamu tinggal disini aja gimana? Ga usah ikut naik gunung. "
" Gak, Ren. Suwer aku masih kuat. " balasmu dengan suara yang sedikit serak.
Irene pun hanya mengangguk dan tak bisa mencegah mu lagi karena itu keputusan mu sendiri. Dia pun segera bergegas menyiapkan semua keperluan begitu juga dengan kau.
Kalian semua berkumpul di ujung deretan homestay untuk naik gunung bersama. Sangat riuh dan itu cukup membuat mu pusing mengingat kau belum cukup tidur. Namun kehadiran sosok bermantel hitam itu seakan membangkitkan gejolak dalam dirimu.
" Hai!! " sapanya dengan senyuman manis.
Kau sendiri hanya balas tersenyum dan langsung mengalihkan pandangan mata. Irene yang cukup mengerti keadaan buru-buru mengalihkan perhatian mu.
" JongIn, bisakah kau bantu JunMyeon disana? " tanya Irene, hati hati.
JongIn langsung menoleh ke arah JunMyeon yang kesusahan membawa minum untuk teman teman yang lain. Pun ia langsung pergi menghampiri sementara kau hanya menatap punggungnya nanar.
" Dah, kamu sama aku terus ya. Jangan ngilang. Nanti ujung ujungnya ketemu JongIn loh. Aku tau kamu masih belom nerima semua yang terjadi. " ucap Irene sambil mengusap punggungmu lembut.
Setidaknya kau bisa bersyukur karena memiliki sahabat sebaik Irene.
Semuanya berjalan lancar. Irene terus berada di sampingmu dan mengoceh hal hal yang dapat membuatmu tertawa. Akan tetapi, tanpa disadari JongIn selalu mengikutimu dari belakang. Memperhatikan mu terus hingga JunMyeon menyadarinya.
Sejujurnya semua teman teman mu sudah mengetahui apa yang terjadi diantara kalian berdua.
" Ngeliatin mantan pacar terus? " tanya JunMyeon sambil menatap sinis ke arah JongIn.
" Bukan mantan pacar sebenernya. Kita ga pernah putus. "
" Tapi secara ga langsung kamu udah mutusin dia sewaktu kamu selingkuh sama Krystal, Kim." balas JunMyeon yang ikut prihatin.
" Aku macarin Krystal karena aku butuh pelampiasan, hyung dan selebihnya karena insiden. Hyung ga tau gimana rasanya ditinggal pacar berbulan-bulan. "
" Jangan terlalu brengsek kalo kamu gak pingin di sakitin. Akhiri semua ini! "
JongIn hanya diam. Memilih mempercepat langkahnya untuk meninggalkan JunMyeon. Namun saat itulah keberuntungan berpihak padanya.
Kau yang berjalan tenang bersama Irene sama sekali tak menyadari bahwa tanah yang kau injak mulai longsor sedikit demi sedikit. Padahal di pinggir sana adalah jurang yang dalam dengan dasar yang curam.
Saat kau menginjakkan kaki untuk yang kesekian kalinya, tanah di bawah mu langsung merosok dan itu membuatmu kaget setengah mati.
Namun tangan besar segera meraih pinggangmu cekatan. Membuat tubuhmu limbung ke arah nya dan tidak jadi jatuh menuju jurang. Kau merapalkan syukur berkali-kali setidaknya sebelum membuka matamu.
Kamu mendapati Kai tengah tersenyum padamu dengan posisi yang memelukmu erat.
Lagi-lagi, jantungmu berdebar-debar dibuatnya.
[]
Abang kai so sweet tapi brengsek :(
Author lg kesel elahhh
Gmn ini, ya ampun
Tadi pengumuman kelulusan, but what the hell?
Karena wisuda sekolahku besok rabu, hasil un nya baru keluar besok rabu
Padahal udah hampir pingsan nungguin nya tdi :(
Ternyata tadi cmn keluar hasil kelulusan.
Dan.
AKU LULUS! Congratz :)
Huhuhu :")Peluk, cium, sayang
sohyunsister
KAMU SEDANG MEMBACA
That Bastard - Kai × You √
Historia Corta[ Completed ] Berawal dari keputusanmu untuk pergi meninggalkan homestay namun berakhir dengan bertemu mantan pacarmu, Kim JongIn. Started : 22 Mei 2018 Finished : 7 Agustus 2018