Kau sudah berusaha sekeras mungkin untuk menghindari JongIn. Sesungguhnya kau sudah tidak dapat mempercayainya lagi. Tetapi, perlakukan nya padamu belakangan ini membangkitkan kembali gejolak aneh dalam hatimu yang tidak kau mengerti sama sekali.Irene sudah mewanti-wanti mu berulangkali supaya kau menghindari JongIn sebisa mungkin. Sementara kejadian menuju puncak waktu itu, kau mencoba untuk melupakannya—walaupun nyatanya tidak bisa. Kalimat itu terus berdengung dalam telingamu. Membuatmu frustasi secara batin.
kau mau tidak kembali kepadaku?
Memikirkan kalimat itu membuatmu sangat jenuh, bahkan kau jadi tidak bersemangat lagi menjalani liburan di desa wisata itu.
" Hei, kau tak apa? " tanya Wendy yang duduk di sebelah mu.
" Gak apa apa kok. "
Wendy menatapmu lemat sebelum akhirnya menghela napas pendek.
" Bilang aja kalau ada masalah. Ke aku ya! Jangan ke siapa siapa! " ujar Wendy lagi sambil menepuk punggungmu pelan lalu pergi.
Kau cukup bingung dengan perkataan Wendy namun kamu mencoba tak menghiraukan nya. Mungkin Wendy memang hanya ingin membantu-mu saja.
Tak lama kemudian Irene datang sambil membawa segelas minuman untukmu. Kau segera menerimanya dan berterimakasih.
" Bagaimana? Merasa baikan? " tanya Irene dengan nada penasaran.
Kamu mengangguk pelan dan tersenyum padanya. Tapi senyuman itu langsung hilang ketika kamu melihat JongIn berjalan ke arah kalian dengan beberapa snack ditangan.
" Hei! " sapanya saat sudah dekat.
Kau hanya membalasnya dengan senyuman.
" Mau? " tawarnya sambil menyodorkan sebungkus snack ke arah mu.
Kau mau menolaknya secara halus tetapi Irene langsung menerima snack itu dengan ketus lalu memakannya. JongIn sendiri langsung duduk di sebelah mu.
" Menikmati pemandangan disini? " tanya JongIn yang tentu saja ditujukan padamu karena Irene sibuk sekali dengan snack nya.
" I-Iya. "
" Melihat sunrise memang indah sekali. "
Kau diam karena sudah tak mampu berkata apa apa. Tiba tiba saja JongIn meraih tanganmu dan menggenggam nya. Kau kaget sekali hingga matamu membulat saat menatapnya.
" Astaga, lucu sekali. " ucap JongIn sambil mencubit hidungmu pelan—membuatmu tambah melebarkan mata.
Dia masih menggenggam tanganmu erat lalu mengarahkan tanganmu menuju dadanya. JongIn mendekatkan wajahnya menuju milikmu. Lalu berbisik pelan sekali,
" Aku masih berdebar-debar ketika berada di dekatmu. "
Kau merasakannya. Bagaimana jantung JongIn terasa berdetak lebih cepat. Sama seperti mu yang juga berdebar-debar ketika berada di dekatnya.
Lagi lagi pikiran lain berkecamuk dalam hatimu.
Apa perasaan kalian masih sama seperti dulu?
[]
Maksud mu apa sih, bang? :(
KAMU SEDANG MEMBACA
That Bastard - Kai × You √
Historia Corta[ Completed ] Berawal dari keputusanmu untuk pergi meninggalkan homestay namun berakhir dengan bertemu mantan pacarmu, Kim JongIn. Started : 22 Mei 2018 Finished : 7 Agustus 2018