Day 60

439 33 2
                                    

5 Seconds of Summer  - Amnesia

enjoy!

~~

13.50 p.m

Digo :

Al?

Alicia :

Hah?

Oh maksudku, kenapa Digo?

Dapat id line ku dari mana nih?

Digo :

Gue nyari lah

Alicia :

Oh yaudah yaudah.

Kenapa?

Digo :

Kita ketemuan.

gue jemput elo sekarang.

Gak ada tapi-tapian.

Bye x

Alicia :

Ya.

*

Aku mengamati setiap inci dari wajah Julia, kau tahu? Digo menyuruh ku—maksud ku ketemuan ternyata membuat pemikiran gilaku melenceng dahsyat entah kemana.

Yang ku fikirkan, Digo pasti mau mengungkapan perasaannya padaku 'kan? Hahaha hanya itu berulang kali hingga kepalaku hampir pecah kala mengetahui bahwa Digo memutuskan untuk membawa Julia ke panti asuhan.

Gila 'bukan?

Padahal, waktu itu di mana kali pertemuan kami dengan Julia yang mana aku yang mengusulkan untuk Julia di rawat di panti, dan di situ dia menolak mentah-mentah.

Sekarang, kebalikannya 'bukan?

Dasar Digo gila... Digo ganteng..

“Gimana dong, Dig? Diam mulu kamu dari tadi..” Tanyaku seraya menyenggol sikutnya membuat ia tersentak dari lamunannya kurasa.

“Ah elo, Al. Enggak, gue bingung. Emang di italia ada panti asuhan ya?”

Entah kenapa dan mengapa lalu sebabnya apa, aku tertawa hingga terjungkang ke belakang. Sial, Digo benar-benar tidak waras. “Ya ada lah, emang Indonesia aja apa?”

“Gak deh, gue gak mau nyerahin Julia ke siapapun. Biarin aja gue yang ngerawat.” Entah kenapa seiring ucapannya terlontar, aku tersenyum.. Tersenyum bangga. Oh Tuhan.

“Oke, itu aja?”

Digo menganggguk.

Hehe, ingin sekali rasanya aku menarik rambut mu hingga lepas dari kepalamu Digo. Lalu apa gunanya aku di sini? Hehehehe.

“Lalu..”

“Oh iya, gue lupa. Tunggu di sini.”

Aku mengangguk membiarkan dia lari memasuki kamarnya, sementara itu Julia sedari tadi berada di gendonganku sambil tertidur dengan damainya. Wah, ada apa ya dengan Digo? Mengapa ia membawa ku kesini—dia ingin melamarku mungkin? Astaga tak sadar dengan alam bawah sadarku, kurasakan gelinangan air membasahi tanganku, lantas aku melirik ke bawah dan...  Julia ngompol itu sakitnya di sini.

“Julie! Kamu kok nyebelin sih?! Kan jadi basah semuanya. Huhuhu, aku timpuk nih kamu!” Aku mendengus sebal sementara Julia masih sempat-sempatnya tertidur kali ini dengan wajah tanpa dosa, oh astaga! Dia menyebalkan.

“Lo kenapa?” Aku berbalik dan mendapati Digo berjalan menujuku sembari memegang sebuah buku yang begitu familiar di mataku. Ya, itu buku TFIOS yang —aku tinggalkan di rumah Digo. “Astaga, Julia ngompol? Hahaha, yaudah sini gue bersihin Julianya.”

LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang