.
.
.Ini rencana terbodoh yang mungkin pernah ku lakukan. Pasalnya, aku harus berpura-pura sebagai Aca agar bisa memuat kembali ruang chat antara aku dan Digo. Dan ya, jujur ini sedikit membuatku takut. Takut-takut jika Digo tau kalau Aca itu Alicia, dan dia semakin menjauh dariku.
Perduli apa aku? Yang penting aku bisa dekat dengannya, meski bukan sebagai Alicia tapi Aca. Ya, dan sejauh perpisahanku dengannya, Digo berubah maksudku—tidak begitu jauh sih, hanya saja ia tidak jutek seperti aku dulu yang mengirimnya pesan. Menyebalkan.
Aku berbaring dan mengamati dinding kamarku dengan penuh harapan, berharap agar Digo tuh tahu, kalau aku merindukannya. Hanya itu.
Ponselku berdering membuatku meloncat seketika dari ranjangku, melihat siapa yang mengirimiku pesan. Dan, ya ampun. Bayangkan saja itu Digo!
Digo :
Jadi, gimana sama ulangan lo?
Aca :
Iya bagus banget, dapet 60 heheehe.
Digo :
Kok kayak temen gue ya.. Ahaha 60 itu belum cukup Aca kalau lo mau lebih tinggi lagi.
Aca :
Siapa dia? Siapa tau dia kembaran gue wkwkw lol
Jujur saja, menggunakan kata 'gue dan 'elo itu enggak enak. Gak seenak saat 'aku dan 'kamu.
Digo :
Ada. Namanya, Alicia.
Aca :
Waduh, siapa tuh? Cewek lo ya?
Digo :
Cewek? Haha gue gak punya cewek.
Aca :
Terus dia siapa?
Digo :
Masa lalu.
Udah, jangan ngebahas itu deh. Belajar lagi gih.
Aca :
Tapi, gue kepo. Dulunya Alicia siapanya elo?
Digo :
Temen, tapi dari situ ada rasa yang menganggap lebih dari temen.
Udah alay belum?
Wkwkw, sono belajar. Main hp mulu.
Aca :
Andai gue Alicia ya:(
Digo :
Iyap, gue bakal remes hp gue kalau yang lagi chat sama gue ini Alicia. Gua kangen banget masalahnya sama tu anak.
Aca :
Kan sekelas, ngapain mesti bilang kangen kalau tiap hari juga ketemu?
Digo :
Beda loh rasanya, bukan kangen biasa yang gue pendem. Tapi kangen luar biasa dimana suasana Alicia bikin gue kesel. Hahaha banyak bacot gue sumpah
udah ya brb charger.
-
Astaga! Aku sedang tidak bermimpi 'kan? Tidak mungkin—maksudku, apa Digo sungguh-sungguh mengetik pesan macam itu? Sumpah, ini membuatku lemas seketika. Lupakan.. Tapi, aku benar-benar tidak menyangka. Aduh, haruskah aku mengambil screenshot untuk teks yang satu ini? Baiklah, aku akan melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line
Teen Fictionsekedar percakapan line antara Alicia Silverstone dengan Digo Aldric. Copyright © 2014 by VaillaKayden